Bogor, Denting.id – Satu unit angkutan kota (angkot) rute 09 Sukasari – Warung Jambu mengalami kerusakan parah setelah pohon tumbang menimpanya di pertigaan Jalan Sukasari, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Senin (3/11/2025) sekitar pukul 14.20 WIB. Peristiwa nahas ini terjadi ketika wilayah tersebut dilanda hujan deras disertai angin kencang.
Hujan Angin dan Dahan Rapuh Jadi Pemicu Utama
Saat kejadian, angkot bergerak perlahan dan sedang menepi untuk menghindari derasnya hujan. Tiba-tiba, dahan pohon besar ambruk dan langsung menghantam angkot hingga ringsek.
Syukurnya, meskipun kendaraan ringsek parah di bagian atas, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan sopir berhasil keluar dengan selamat.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Theofilio Patrocinio Freitas, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem menjadi pemicu utama kejadian ini.
“Hujan deras yang disertai angin kencang akhirnya memicu batang pohon tumbang ke jalan,” ujar Theofilio.
Ia menduga, kondisi dahan yang sudah rapuh juga memperburuk situasi. Dahan pohon tidak kuat menahan beban ketika angin kencang menerpa.
Sopir Angkot: Dihantam Dahan Dua Kali Berturut-turut
Sopir angkot, Joshua Saragih (35), dan keneknya, Minggus (42), memberikan kesaksian mengenai detik-detik kejadian. Ia mengaku mengemudi sangat pelan karena hujan lebat.
“Memang posisi jalan pelan karena hujan gede,” jelas Joshua.
Joshua menceritakan, dahan pohon jatuh menimpa angkot sebanyak dua kali. Hantaman pertama mengenai bagian tengah angkot, dan hantaman kedua menghantam bagian kursi depan sebelah kiri.
Keduanya berhasil menyelamatkan diri melalui sisi kanan mobil yang tidak tertimpa parah. Beruntung, saat kejadian, angkot Joshua sedang dalam keadaan kosong tanpa penumpang. Joshua dan Minggus hanya mengalami luka ringan akibat pecahan kaca.
Arus Lalu Lintas Lumpuh Total, Petugas Turun Tangan
Dampak langsung dari insiden ini adalah terganggunya mobilitas di Jalan Pajajaran. Arus lalu lintas yang menuju ke arah Kebun Raya Bogor sempat lumpuh total.
Petugas gabungan dari Pemadam Kebakaran, Kepolisian, dan Dinas Perhubungan (Dishub) segera menerjunkan diri untuk melakukan evakuasi. Petugas pun menerapkan sistem dua arah (contraflow) sementara untuk mengurai kemacetan pada jalur menuju Tajur.
Korban Berharap Bantuan Tanggung Jawab Pemerintah
Menanggapi kerugian materi yang mereka alami, Minggus dan Joshua menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kota Bogor. Mereka menegaskan bahwa kejadian ini murni bencana alam, bukan kecelakaan lalu lintas biasa.
“Karena ini kan kita bukan laka. Bukan laka. Ini benar-benar jadi bencana alam. Mungkin kalau saya dengar-dengarnya, setahu-setahunya saya kan, kalau kejadian kayak gini ada pertanggungjawabannya. Pemerintah,” kata Minggus.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan pembersihan area diperkirakan hampir selesai. Petugas mengimbau pengendara untuk tetap berhati-hati dan menghindari lokasi sementara waktu sampai arus lalu lintas benar-benar normal.

