denting.id — Respons cepat TNI Angkatan Laut kembali menjadi sorotan setelah mengerahkan tim penyelamat elite ke sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera. Tanpa menunggu waktu, Satkopaska dan Dislambair diberangkatkan untuk memperkuat operasi pencarian, evakuasi, hingga distribusi bantuan di daerah-daerah yang kini terputus aksesnya.
Kadispenal Laksamana Pertama TNI Tunggul mengungkapkan bahwa pengerahan tim khusus ini merupakan langkah prioritas melihat semakin meluasnya dampak bencana.“Operasi ini melibatkan personel khusus penyelamat,” ujarnya di Jakarta, Minggu.
Helikopter, KRI, dan Logistik: TNI AL All-Out di Lapangan
Untuk mendukung operasi udara, TNI AL mengirim lima helikopter yang diangkut menggunakan beberapa kapal perang (KRI). Armada ini tak hanya membawa personel, tetapi juga logistik penting untuk warga yang terisolasi.
Tunggul menegaskan, pasukan tambahan dari Yonmarhanlan juga disiagakan untuk memperkuat operasi jika situasi memburuk.
Kapal Perang Tiba Dua–Tiga Hari, Sasar Lokasi Paling Sulit Dijangkau
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan kapal-kapal yang membawa helikopter dan bantuan diproyeksikan tiba di Sumatera dalam dua hingga tiga hari.“Harapannya helikopter bisa langsung ke daerah yang sulit dijangkau dan men-drop bantuan logistik,” kata Ali saat meninjau KRI dr. Soeharso.
Ali mengungkapkan titik terdampak terparah berada di Aceh, Sibolga, dan Nias.
Marinir Evakuasi Warga dari Atap Rumah
Sementara itu, prajurit Marinir TNI AL sudah lebih dulu berada di lokasi bencana. Dengan menggunakan perahu karet, mereka mengevakuasi warga yang terjebak di atap-atap rumah akibat tingginya banjir.
Operasi Terpadu TNI: Darat, Laut, dan Udara Bergerak
Ali memastikan penanganan bencana dilakukan secara terkoordinasi di seluruh matra TNI.“Kita koordinasi semua TNI. Angkatan Udara sudah mengirimkan beberapa Hercules dan A400,” terangnya.
Dengan kekuatan penuh yang digerakkan dari berbagai lini, TNI AL menegaskan komitmennya untuk hadir cepat dalam situasi darurat, memastikan setiap warga di wilayah terdampak mendapatkan pertolongan dan bantuan secepat mungkin.
Baca juga: 1 Januari 2026, ASN Wajib Pindah ke SIMATA BKN: Era Baru Manajemen Talenta Dimulai!
