Kemendagri Turun Tangan: Posko Darurat Dibangun, Ribuan Korban di Taput Butuh Bantuan Cepat

Jakarta, denting.id – Pemerintah pusat bergerak cepat menyusul bencana besar yang melanda Tapanuli Utara dan wilayah sekitarnya. Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) mendirikan posko darurat untuk memastikan penanganan krisis berjalan tanpa hambatan di lapangan.

“Kami hadir langsung untuk memastikan seluruh penanganan darurat berjalan cepat dan terkoordinasi,” ujar Dirjen Bina Adwil, Safrizal Zakaria Ali, dalam keterangan resminya, Minggu.

Posko darurat Kemendagri, yang didirikan di halaman Kantor Bupati Tapanuli Utara, dilengkapi dengan tenda logistik, peralatan penunjang, serta personel pendukung. Kemendagri juga mengirimkan tambahan lima unit tenda posko untuk memperkuat respons bencana, sekaligus mendukung ribuan pengungsi yang kini tersebar di berbagai titik.

Bantuan tersebut tiba bersama 16,160 ton kiriman pemerintah pusat, berupa tenda pengungsi, hygiene kit, matras, hingga makanan siap saji.

“Bantuan logistik tiba, posko beroperasi, dan personel sudah bekerja efektif. Kami pastikan koordinasi dengan pemerintah daerah berjalan lancar di seluruh titik terdampak,” kata Safrizal.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu hujan ekstrem pada 24–25 November 2025 meluluhlantakkan empat wilayah di Sumatera Utara: Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara.

Kerusakan paling parah tercatat di Tapanuli Tengah, dengan 55 korban meninggal dunia dan 1.100 KK mengungsi. Akses jalan dan jembatan yang terputus membuat distribusi bantuan terhambat, sementara kebutuhan mendesak meliputi logistik, peralatan, personel, alat komunikasi, serta listrik.

Di Kota Sibolga, banjir bandang dan longsor merenggut 46 korban jiwa dan memaksa 4.456 warga mengungsi. Tim gabungan terus melakukan evakuasi dan pendataan di daerah yang sulit dijangkau.

Tapanuli Selatan turut terdampak berat dengan 46 korban meninggal dan 4.661 warga mengungsi. Pemerintah memperkuat dukungan logistik dan personel untuk membuka akses dan mempercepat evakuasi.

Sementara itu, Tapanuli Utara mencatat 11 korban meninggal dunia dan 600 KK mengungsi akibat kerusakan infrastruktur vital.

Pemerintah pusat dan daerah kini bekerja bersinergi untuk mempercepat penanganan bencana, memulihkan akses, serta memastikan bantuan tiba tepat waktu kepada seluruh warga terdampak.

Baca juga : Puan Soroti Pentingnya “Jembatan Ilmu & Politik” Usai Adies Kadir Dikukuhkan Profesor Kehormatan

Baca juga : TNI Genjot Pengiriman Bantuan, 76.500 Ton Logistik Terbang dari Halim ke Sumatera

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *