Banjir dan Longsor di Sumut–Aceh Belum Teratasi, Kementerian PU Prioritaskan Pembukaan Akses Darat

Jakarta, Denting.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyatakan bahwa pemerintah saat ini masih berfokus membuka akses jalur darat di sejumlah titik yang terdampak banjir dan longsor di Sumatra Utara dan Aceh. Sejumlah ruas jalan di dua provinsi tersebut hingga kini masih belum bisa dilalui kendaraan.

“Sementara di Aceh juga ada beberapa titik yang belum kita buka, kita juga lagi fokus di Aceh. Jadi Aceh dan Sumut fokus kita hari ini,” ujar Dody usai batal menghadiri rapat dengan Komisi V DPR, Selasa (2/12).

Dody menjelaskan, kondisi lapangan menjadi kendala utama. Di Aceh, misalnya, ketinggian air di beberapa titik masih mencapai 80 sentimeter. Hal itu membuat alat berat belum memungkinkan untuk dikerahkan ke lokasi.

“Jalurnya belum 100 persen terbuka, karena misalnya Aceh, itu air masih 80 cm terakhir tadi pagi. Jadi belum 100 persen alat berat bisa masuk,” jelasnya.

Sementara itu, upaya pembukaan akses juga terus dilakukan di sejumlah wilayah prioritas lainnya. Di Sibolga, Sumatra Utara, jalur yang tersedia saat ini hanya bisa dilewati mobil kecil dan sepeda motor. Truk dan alat berat belum dapat bergerak menuju titik terdampak.

Dody menegaskan, pemerintah memprioritaskan konektivitas antarwilayah agar bantuan dapat terdistribusi secara merata. Saat ini, beberapa daerah masih harus menerima bantuan melalui jalur udara karena akses darat belum terbuka.

“Saya pikir fokus utamanya membuka semua daerah yang hari ini semua konektivitas darat belum terbuka, itu dulu yang diutamakan. Karena ada beberapa tempat yang hari ini masih didrop dari udara, itu yang difokuskan, itu pun masih setengah mati,” tuturnya.

Baca juga: Digitalisasi Sertifikat Tanah Buka Peluang Efisiensi bagi Perbankan, Menteri Nusron: Data Lebih Presisi dan Aman

Hingga kini, tim di lapangan terus berupaya menurunkan ketinggian air, menyingkirkan material longsor, dan membuka jalur darurat agar penanganan bencana serta distribusi logistik dapat berjalan lebih optimal.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *