Bogor, Denting.id – Suasana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh masih mencekam walau intensitas hujan mulai berkurang. Kondisi ini memantik desakan agar pemerintah pusat berhenti bersikap “ragu-ragu” dalam menetapkan status bencana.
Kritik ini disampaikan oleh Dr. Doni Yusri, Deputi Direktur Program SEAMEO Biotrop (Pusat Regional Biologi Tropis Asia Tenggara). Sebagai mantan Kepala Pusat Studi Bencana (PSB) IPB, Doni menilai bencana ini sudah layak dikategorikan “Bencana Nasional” dan harus diputuskan segera.
“Asumsi saya, hidup di zaman sekarang harusnya serba cepat mendapatkan informasi. Dengan kekuatan teknologi, informasi bisa diinput dan ditetapkan statusnya lebih cepat,” ujar Doni saat ditemui di Bogor, Minggu (7/12/2025).
Menurut Doni ini bukan tanpa alasan. Luasnya wilayah dan jutaan orang terdampak, ditambah lagi ribuan rumah dan fasilitas umum yang hancur berantakan.
“Ini bukan lagi bencana biasa, Menaikkan status bencana tentunya dapat meringankan beban provinsi dan mempercepat pemulihan pascabencana,” tegas Doni.
Di tengah situasi genting ini, Doni juga menyoroti masalah komunikasi instansi terkait yang dinilai kurang tepat.
Ia mengingatkan agar para pemangku kebijakan tidak mengeluarkan pernyataan yang justru memicu kepanikan atau menyulut emosi masyarakat.
Menurut Doni, mereka harus mengambil tanggung jawab dan menunjukkan empati, agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah tetap terjaga.
“Masyarakat butuh rasa aman, gerak cepat, serta empati. Jangan sampai statement dan tindakan pemangku kebijakan membuat masyarakat makin panik,” imbuhnya.

