Jakarta, denting.id – Upaya penyelundupan sampel nikel berbahaya melalui jalur udara kembali digagalkan. Satuan Tugas Pengamanan TNI Angkatan Udara (TNI AU) di Bandara Khusus Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, berhasil mencegah seorang penumpang membawa sembilan paket serbuk nikel yang termasuk kategori Dangerous Goods kelas tinggi dalam penerbangan Weda Bay–Manado.
Kapten (Sus) M. Luthfi R, Kepala Penerangan Lanud Leo Wattimena, menjelaskan bahwa barang bukti yang diamankan terdiri dari lima paket nikel tidak murni dan empat paket nikel murni berbentuk serbuk, yang seluruhnya masuk kategori Dangerous Goods Kelas 5—zat pengoksidasi dan peroksida organik yang dapat mempercepat pembakaran serta memicu risiko besar terhadap keselamatan penerbangan.
Penemuan itu bermula ketika personel TNI AU bersama petugas Aviation Security (Avsec) melakukan pengawasan pada proses check-in. Saat mesin X-Ray memindai bagasi seorang penumpang berinisial MY, tampak adanya gumpalan serbuk mencurigakan.
Dua personel TNI AU dan petugas Avsec kemudian melakukan pemeriksaan lanjutan dengan pendamping penerjemah. Hasilnya, ditemukan beberapa kemasan serbuk nikel. MY mengaku membawa sampel bahan uji dari perusahaan yang bermitra dengan PT IWIP.
Namun, dengan mengacu pada regulasi keselamatan penerbangan, Avsec dan Satgas TNI AU langsung menolak barang tersebut untuk diangkut karena memiliki risiko tinggi memicu kebakaran di udara. Pihak maskapai melalui Station Manager juga menegaskan bahwa barang tersebut tidak memenuhi syarat untuk diterbangkan.
Tidak hanya itu, pihak Imigrasi dan Bea Cukai turut dilibatkan untuk pemeriksaan lanjutan terkait dokumen perjalanan serta pengawasan barang bukti sesuai peraturan perundang-undangan.
Kapten Luthfi menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan ini menunjukkan tingginya kesiapsiagaan dan sinergi antara TNI AU, Avsec bandara, maskapai, Imigrasi, dan Bea Cukai dalam memastikan keamanan penerbangan di Bandara Khusus Weda Bay, serta mencegah potensi ancaman terhadap keselamatan penerbangan sipil.
Baca juga : Muzani Puji Jejak Emas HMI: “Dari 1947, Kadernya Terus Jadi Penjaga Arah Bangsa!”
Baca juga : Wamendagri Bima Arya Sentil Pemda: “Stop Inovasi Gimmick, Warga Butuh Solusi Nyata!”

