Jakarta, denting.id – Gelombang bencana di berbagai wilayah Sumatera memantik dorongan kuat dari Ketua DPR RI Puan Maharani agar pemerintah menata ulang dan memperkuat kebijakan mitigasi bencana sebagai langkah utama perlindungan masyarakat. Ia menegaskan bahwa mitigasi harus menjadi pondasi manajemen kebencanaan, bukan sekadar reaksi setelah bencana terjadi.
Berbicara dalam pidato penutupan masa sidang pada rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, Puan menyampaikan pentingnya langkah antisipatif yang dilakukan jauh sebelum ancaman muncul.
“Semoga Allah SWT selalu melindungi bangsa Indonesia dari bencana serta memberikan keselamatan dan ketentraman bagi kita semua,” ujarnya.
Puan menjelaskan bahwa fenomena alam seperti hujan ekstrem, gempa bumi, erupsi gunung api, tsunami, dan gejala alam lainnya merupakan kejadian yang tidak bisa dihentikan. Namun, risiko yang ditimbulkan dapat diminimalkan melalui perencanaan lingkungan, tata ruang, dan pembangunan pemukiman yang aman serta terkendali.
Ia memberikan apresiasi kepada seluruh pihak, mulai dari Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah daerah, TNI/Polri, tenaga medis, relawan, hingga warga yang terlibat langsung dalam penanganan dampak bencana di lapangan.
“Dalam situasi seperti ini, mari kita memperkuat solidaritas, empati, dan gotong royong agar saudara-saudara kita yang terdampak dapat diringankan bebannya dan segera bangkit,” kata Puan.
Dalam rapat tersebut, Puan juga mengajak seluruh anggota dewan mengheningkan cipta untuk mendoakan keselamatan bangsa serta korban yang meninggal dunia akibat bencana.
“Semoga para korban yang meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan bagi yang terluka atau kehilangan tempat tinggal diberi kesembuhan serta pemulihan baik lahir maupun batin,” tutupnya.

