Cuaca Ekstrem Ancam Kesehatan Anak: Dokter Peringatkan Lonjakan Risiko ISPA Saat Musim Hujan

Jakarta, denting.id — Musim hujan yang disertai cuaca ekstrem bukan hanya mengganggu aktivitas harian, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak. Para ahli memperingatkan bahwa kondisi dingin, lembap, dan tidak bersahabat dapat melemahkan sistem imun anak, membuat mereka lebih rentan terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Dokter spesialis anak konsultan respirologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Darmawan Budi Setyanto Sp.A(K), menjelaskan bahwa cuaca buruk secara langsung mempengaruhi kemampuan tubuh anak mempertahankan diri dari serangan virus dan bakteri.

“Pada cuaca yang tidak bagus—hujan, dingin—apalagi di daerah terdampak banjir, kemampuan pertahanan tubuh menurun sehingga anak jauh lebih mudah terkena ISPA,” ujarnya.

Lingkungan yang basah dan lembap memberikan beban tambahan bagi tubuh untuk beradaptasi. Akibatnya, imunitas anak menurun dan infeksi dari kuman maupun virus penyebab gangguan pernapasan lebih mudah berkembang.

Salah satu penyakit yang sering muncul adalah selesma, infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk, pilek, dan demam. Gejala terjadi karena penumpukan lendir di hidung dan tenggorokan saat tubuh melawan virus. Biasanya, kondisi ini membaik dalam dua hingga tiga hari seiring tubuh mengeliminasi virus tersebut.

Namun, dr. Darmawan mengingatkan bahwa sebagian kecil kasus bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius ketika virus masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

“Awalnya hanya demam, batuk, pilek, belum sesak. Tapi pada hari ke-4 atau ke-5 bisa berubah menjadi sesak napas karena pneumonia,” jelasnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa kasus ISPA yang menjalar hingga paru-paru jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan infeksi yang hanya terjadi di saluran pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan.

Ia mendorong orang tua untuk lebih waspada selama musim hujan dengan menjaga kebersihan lingkungan, memastikan anak cukup istirahat, serta segera mencari pertolongan medis jika muncul gejala sesak napas atau demam berkepanjangan.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *