Jakarta, denting.id – Pemulihan infrastruktur pascabencana di sejumlah wilayah Sumatera membutuhkan anggaran jumbo. Pemerintah memperkirakan dana awal hingga puluhan triliun rupiah harus digelontorkan demi memulihkan konektivitas dan layanan dasar masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut estimasi awal anggaran yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp51 triliun. Dana tersebut difokuskan untuk pembangunan kembali infrastruktur dasar di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh yang rusak akibat bencana alam.
“Dari sisi Kementerian Pekerjaan Umum, estimasi awal—yang tentu akan terus diperbarui sesuai perkembangan di lapangan—dibutuhkan alokasi kurang lebih Rp51 triliun untuk pembangunan kembali infrastruktur dasar, terutama jalan, jembatan, dan air bersih,” ujar AHY saat ditemui di Lapangan Tembak Djamsuri, Markas Parako I Pasgat, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu.
AHY menjelaskan, angka tersebut merupakan hasil perhitungan awal yang disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dalam rapat koordinasi beberapa hari sebelumnya.
Menurutnya, perbaikan akses darat menjadi prioritas utama karena berperan penting dalam distribusi bantuan logistik maupun pengiriman alat berat ke wilayah terdampak.
“Tanpa jalur transportasi yang memadai, bantuan kemanusiaan sebesar apa pun akan sulit disalurkan secara cepat. Padahal, kecepatan distribusi menjadi hal yang paling krusial,” tegas AHY.
Selain infrastruktur jalan dan jembatan, pemerintah juga tengah melakukan pendataan kerusakan permukiman warga. Berdasarkan laporan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruara Sirait, tercatat sekitar 112 ribu unit rumah mengalami kerusakan hingga hilang akibat banjir dan tanah longsor.
“Kategorinya beragam, mulai dari rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, hingga hanyut atau hilang,” jelas AHY.
Ia menambahkan, pemetaan tingkat kerusakan tersebut penting dilakukan karena akan berpengaruh pada besaran biaya perbaikan tiap unit rumah.
Saat ini, pemerintah terus mempercepat pemulihan melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Salah satu bentuk sinergi dilakukan bersama TNI AD yang telah membangun sejumlah jembatan darurat di lokasi terdampak bencana.
“Kita terus memperkuat kolaborasi ini. Di lapangan, sinergi antara Kemenko Infrastruktur dengan TNI dan Polri sudah berjalan baik dan terbukti efektif,” ujar AHY.
Dengan kerja sama antarinstansi yang solid, AHY optimistis proses pemulihan pascabencana di wilayah Sumatera dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. Ia juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur dan memulihkan kehidupan warga terdampak.
Baca juga : Rafale Segera Mendarat di Indonesia, Wakasau Intensifkan Lobi Strategis dengan Prancis

