Anti Canggung! Jurus Jitu Hadapi Pertemuan Keluarga Saat Liburan

Jakarta, denting.id – Liburan yang seharusnya menjadi momen menyenangkan justru kerap berubah menjadi sumber kecemasan saat harus menghadiri pertemuan keluarga. Mulai dari obrolan sensitif hingga dinamika relasi yang rumit, semuanya bisa memicu rasa tidak nyaman.

Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, terapis sekaligus penulis Nedra Glover Tawwab membagikan sejumlah strategi praktis agar pertemuan keluarga saat liburan dapat dijalani dengan lebih tenang dan terkendali.

Dalam podcast Modern Love, Nedra menyarankan agar seseorang tidak terjebak pada pola liburan yang sama setiap tahunnya. Menurutnya, perubahan kecil dapat memberikan dampak besar terhadap kenyamanan emosional.

“Buat kesepakatan dengan diri sendiri untuk menjalani liburan secara berbeda dari tahun sebelumnya,” ujar Nedra.

Jika menjadi tuan rumah, ia menyarankan untuk mengatur konsep acara sesuai kenyamanan pribadi. Sementara bila bertamu, seseorang bisa menetapkan waktu datang dan pulang yang berbeda agar tidak merasa terjebak terlalu lama.

“Kita harus mengambil kendali atas liburan kita sendiri dan menciptakan pengalaman yang kita inginkan,” katanya.

Nedra juga menekankan pentingnya membangun toleransi terhadap ketidaknyamanan, namun tetap disertai batasan yang jelas. Misalnya, jika sebuah acara berlangsung empat jam, tidak ada salahnya hadir hanya satu jam sesuai kapasitas diri.

Selain itu, ia mengingatkan agar tidak terjebak dalam perdebatan, terutama saat ada anggota keluarga yang terlalu antusias membahas topik sensitif seperti politik.

“Sering kali mereka hanya ingin didengarkan, bukan diperdebatkan,” ujarnya.

Untuk menjaga suasana tetap cair, Nedra menyarankan penggunaan humor atau pengalihan topik sebagai cara halus menghentikan obrolan yang memicu ketegangan.

Bagi yang membawa pasangan atau teman ke acara keluarga, Nedra mengingatkan pentingnya memberi gambaran lebih dulu mengenai kebiasaan dan karakter orang-orang yang akan ditemui, agar tidak terjadi kejutan yang membuat tidak nyaman.

Terakhir, ia menekankan pentingnya peka terhadap perubahan energi diri sendiri selama pertemuan berlangsung.

“Perhatikan saat energi Anda berubah. Lakukan refleksi singkat, baik dengan menuliskannya, berbicara pada diri sendiri, atau sekadar diam sejenak. Kesadaran diri adalah kunci,” pungkasnya.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *