Hati-Hati! Lonjakan Kalori Setelah Lebaran Bisa Sebabkan Penyakit

Jakarta, denting.id – Setelah menjalani puasa selama 30 hari, tubuh mengalami berbagai perubahan positif, seperti penurunan berat badan dan kadar kolesterol.

Namun, menurut Prof. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD, kebiasaan makan berlebihan setelah Lebaran bisa menghilangkan manfaat tersebut dan justru meningkatkan risiko gangguan metabolisme, termasuk tekanan darah tinggi dan kadar gula yang tidak terkendali.

Lonjakan Asupan Kalori dan Dampaknya pada Kesehatan

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) itu menjelaskan bahwa saat berpuasa, tubuh mengalami berbagai adaptasi, seperti penurunan massa lemak, kolesterol total, dan trigliserida. Tekanan darah serta kadar gula dalam darah pun lebih terkontrol, sehingga kondisi kesehatan secara umum lebih stabil.

Baca juga : Rutin Minum Kopi dan Teh? Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

Namun, setelah Lebaran, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebih tanpa memperhatikan kandungan kalorinya. Misalnya, satu ketupat berukuran sedang mengandung 152 kalori, dengan 33,31 gram karbohidrat. Ditambah dengan hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, dan aneka kue manis, asupan kalori harian dapat meningkat drastis.

Menurut Prof. Em Yunir, kelebihan 500 kalori per hari bisa menyebabkan kenaikan berat badan hingga 0,5 kg per minggu. Jika pola makan tidak dikendalikan, hal ini dapat memicu gangguan metabolisme, seperti hipertensi, lonjakan gula darah, obesitas, dan peningkatan kolesterol.

“Kalau kita tidak menjaga pola makan, lonjakan konsumsi makanan yang tidak terkontrol ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” ujar Prof. Em Yunir dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (2/4).

Risiko Gangguan Metabolisme yang Meningkat

Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah, yang berisiko menyebabkan penyempitan hingga penyumbatan. Akibatnya, sejumlah organ vital seperti jantung, ginjal, dan hati dapat terganggu.

“Asupan makanan yang berlebihan akan diubah menjadi lemak dalam tubuh. Lemak ini bisa mengganggu fungsi sel beta pankreas, penyerapan pada sel otot, hingga merusak fungsi hati dan ginjal,” jelasnya.

Untuk mencegah gangguan metabolisme pasca Lebaran, Prof. Em Yunir menyarankan agar masyarakat mulai kembali menerapkan pola makan sehat dengan membatasi makanan berlemak dan tinggi kolesterol. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan porsi makan agar tidak berlebihan.

Pentingnya Aktivitas Fisik

Selain menjaga pola makan, aktivitas fisik juga perlu diperhatikan. Ia merekomendasikan latihan fisik teratur dengan durasi 30-45 menit per sesi, minimal 150 menit per minggu, dengan jeda latihan tidak lebih dari dua hari berturut-turut.

“Kalau kita tidak waspada, risiko terkena diabetes tipe 2 bisa meningkat, kadar kolesterol memburuk, dan tekanan darah menjadi tidak terkontrol,” tegasnya.

Dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat serta rutin berolahraga, masyarakat dapat menjaga manfaat kesehatan yang diperoleh selama Ramadan dan mencegah risiko gangguan metabolisme pasca Lebaran.

Baca juga : Keberkahan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *