Jakarta, denting.id – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami fluktuasi. Menurutnya, kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) yang disimpan di dalam negeri akan semakin memperkuat posisi rupiah dalam jangka panjang.
“Rupiah seperti biasa berfluktuasi, tetapi secara fundamental ekonomi kita kuat. Kami juga melihat dalam jangka menengah dan panjang, kondisi tetap stabil,” ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3), usai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto.
Devisa Hasil Ekspor Perkuat Rupiah
Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah telah menerapkan kebijakan agar devisa hasil ekspor tetap disimpan di dalam negeri, sehingga dapat memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“Kita sudah melaksanakan kebijakan terkait DHE, sehingga kita tidak tertekan di masa depan. Ini juga menjadi faktor yang memperkuat posisi rupiah,” tambahnya.
Baca juga : UU TNI yang Baru Atur Peran TNI dalam Perang Siber
Meski nilai tukar rupiah sempat melemah dalam beberapa hari terakhir, Airlangga menilai hal itu masih dalam batas wajar dan merupakan bagian dari dinamika pasar. Ia juga optimistis bahwa pasar keuangan Indonesia tetap solid, terutama setelah mengalami rebound pada perdagangan sebelumnya.
“Fluktuasi nilai tukar adalah hal yang wajar dalam pasar harian. Namun, fundamental ekonomi kita kuat, dan pasar juga sudah rebound kemarin. Ekspektasi terhadap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri dan Bank BRI juga positif,” katanya.
Rupiah Menguat di Pasar Keuangan
Pada Rabu pagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.604 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.612 per dolar AS.
Rupiah juga ditutup menguat 24 poin atau 0,14 persen, berada di level Rp16.588 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mengalami penguatan ke level Rp16.588 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.622 per dolar AS.
Airlangga optimistis bahwa dengan dukungan kebijakan ekonomi yang tepat, nilai tukar rupiah akan tetap berada dalam tren yang stabil ke depan.
Baca juga : Puan Maharani: Silaturahmi Antar Keluarga Presiden Bisa Terjadi Kembali