Jakarta, Denting.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersahabat dengan semua kekuatan besar dunia serta berperan sebagai mediator dalam hubungan internasional. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat berbicara dalam Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Turki, yang ia hadiri secara daring dari Jakarta pada Sabtu (12/4/2025).
“Saya ingin menjadikan Indonesia sebagai jembatan, sebagai mediator. Saya umumkan bahwa saya ingin menjalankan kebijakan ‘tetangga yang baik’. Bukan hanya dengan negara-negara tetangga, tapi juga dengan kekuatan-kekuatan besar dunia,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Dalam forum bergengsi yang dihadiri oleh para pemimpin negara dan pejabat tinggi dari berbagai kawasan, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama, dialog, dan diplomasi, alih-alih konflik dan konfrontasi.
Ia mengingatkan kembali pada sejarah berdirinya ASEAN yang berawal dari konflik antarnegara Asia Tenggara lebih dari 50 tahun lalu. Namun, para pemimpin saat itu memilih untuk mengedepankan solusi bersama atas masalah kemiskinan dan kelaparan ketimbang saling berperang.
“Selama 50 tahun, tidak ada konflik. Kami masih punya perbedaan, tetapi kami memilih jalan diplomasi. Kami lebih memilih untuk berbicara, meski kadang pembicaraan bisa membosankan dan panjang. Namun, lebih baik bicara daripada bertempur,” tutur Prabowo.
Menurutnya, pendekatan semacam itu telah menciptakan stabilitas di kawasan dan harus dijadikan pijakan dalam menghadapi dinamika global yang makin kompleks.
“Kami cenderung mengedepankan kepentingan bersama. Itu juga filosofi saya. Saya ingin Indonesia bersahabat dengan semua kekuatan besar dunia,” tambahnya.
Antalya Diplomacy Forum (ADF) merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Turki. ADF 2025 kali ini mengusung tema “Diplomasi sebagai Kekuatan Penyeimbang di Tengah Meningkatnya Fragmentasi Global”, dan dibuka langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.