Pemanis Buatan Bisa Gagalkan Diet Kamu!

Jakarta, denting.id – Studi ilmiah terbaru mengungkap bahwa sukralosa, salah satu jenis pemanis buatan yang banyak digunakan dalam makanan dan minuman rendah atau tanpa gula, dapat memicu rasa lapar lebih cepat.

Hal ini terjadi karena sukralosa meningkatkan aktivitas di bagian otak yang mengatur nafsu makan.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Medicine menunjukkan bahwa sukralosa dapat mengaktifkan hipotalamus, bagian otak yang berperan penting dalam mengatur rasa lapar dan kenyang.

Temuan ini menjadi sorotan karena selama ini pemanis buatan kerap dianggap sebagai alternatif “lebih sehat” untuk mengurangi asupan gula.

Dalam studi yang dikutip oleh Very Well Health pada Rabu (9/4), sebanyak 75 peserta berusia 18 hingga 35 tahun diminta untuk mengonsumsi tiga jenis minuman: satu mengandung sukralosa, satu lagi mengandung gula pasir (sukrosa), dan satu berupa air putih.

Setelah konsumsi, para peserta menilai rasa lapar mereka dalam skala 1 hingga 10 dan menjalani pemeriksaan MRI.

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta merasa lebih lapar setelah mengonsumsi minuman dengan sukralosa dibandingkan dengan yang mengandung sukrosa.

Pemeriksaan MRI juga memperlihatkan peningkatan aktivitas hipotalamus setelah konsumsi sukralosa.

“Pada dasarnya, sukralosa menyebabkan peningkatan aktivasi di hipotalamus, dan pada gilirannya menyebabkan peningkatan rasa lapar,” jelas Kathleen Page, MD, MS, penulis utama studi sekaligus Direktur Diabetes and Obesity Research Institute di Keck School of Medicine, USC.

Page menambahkan, otak cenderung “tertipu” oleh rasa manis dari sukralosa karena mengharapkan asupan kalori yang tak kunjung datang. Akibatnya, tubuh merespons dengan menstimulasi rasa lapar.

Hal senada disampaikan oleh Dr. Shiara Ortiz-Pujols dari Rumah Sakit Universitas Northwell Staten Island.

Ia menyebut bahwa banyak orang beralih ke pemanis non-kalori seperti sukralosa dengan harapan bisa mengurangi berat badan, tetapi justru mengonsumsinya secara berlebihan.

Baca juga : Mencegah Obesitas Anak dengan Pola Makan Sehat dan Tidur Cukup

Konsumsi pemanis buatan secara rutin juga disebut dapat mengubah persepsi rasa manis dalam makanan alami, seperti buah, sehingga meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang lebih manis lagi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan pada 2023 bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan pemanis buatan untuk manajemen berat badan karena tidak terbukti efektif dalam jangka panjang.

Selain itu, beberapa pemanis buatan dikaitkan dengan gangguan mikrobioma usus, risiko stroke, hingga diabetes.

Meski sukralosa dinyatakan aman untuk dikonsumsi, para ahli menyarankan untuk tetap bijak menggunakannya. Dr. Page merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan ultra-olahan dan tidak menggantikan pemanis non-kalori dengan pemanis kalori, karena keduanya belum tentu efektif dalam membantu pengelolaan berat badan.

Sementara itu, Sandra J. Arévalo, MPH, RDN, dari Rumah Sakit Montefiore Nyack menyarankan agar konsumsi minuman dengan sukralosa dibatasi satu hingga dua kali sehari, dan hanya saat benar-benar ingin menikmati makanan manis.

“Untuk manajemen berat badan, pilihan terbaik tetap air putih, bukan minuman manis alami maupun buatan,” tutupnya.

Baca juga ; Sakit Tenggorokan Lebih dari 3 Minggu? Waspadai Risiko Kanker

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *