Jakarta, denting.id – Sebelum menulis naskah Perang Kota, sutradara Mouly Surya tidak hanya menelusuri arsip dan literatur sejarah. Ia memilih untuk duduk dan berbincang langsung dengan para sejarawan, mencari perspektif yang lebih hidup tentang Jakarta tahun 1946—sebuah kota dalam pergolakan, dan latar dari kisah besarnya.
“Sesi-sesi favoritku adalah ngobrol dengan sejarawan, karena yang ingin aku gali adalah lepas dari detail-detail. Istilahnya, itu lebih praktik ya. Tapi sangat membantu dalam penulisan skenario, penentuan judul, dan pembentukan karakter,” ujar Mouly, Rabu (16/4).
Tak hanya dengan sejarawan, Mouly juga mewawancarai saksi hidup yang pernah mengalami langsung suasana Jakarta pasca kemerdekaan, demi memastikan kisah yang ia tampilkan punya akar kuat pada realitas sejarah.
“Proses ngobrol itu penting banget buat aku, termasuk saat menentukan judul dan saat riset,” tambahnya.
Film Perang Kota diadaptasi dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, namun Mouly menegaskan bahwa pendekatan filmnya mengedepankan perspektif emosional dan karakter manusia di tengah tekanan kolonialisme.
Baca juga : Guru Honorer Dapat Tunjangan! Cair Mulai Mei 2025
Film ini digarap selama 33 hari dan menampilkan latar Jakarta tahun 1946—masa transisi penuh gejolak pasca proklamasi kemerdekaan. Dalam film ini, penonton akan diajak menyelami cinta, pengkhianatan, harga diri, dan pilihan sulit dalam situasi serba tak pasti.
Untuk memperkuat nuansa zaman, proses syuting dilakukan di beberapa kota yang memiliki lanskap sejarah, seperti Semarang, Surabaya, Ambarawa, dan Yogyakarta. Pemeran utama dalam film ini adalah Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia.
Sebelum memilih para pemeran, Mouly mengaku lebih suka melakukan pendekatan informal lewat percakapan kasual.
“Ngobrol ngalor ngidul aja. Kadang enggak jelas, karena buatku akhirnya ini soal jodoh-jodohan,” tuturnya santai.
Dalam proses penyutradaraan, Mouly memberikan ruang eksplorasi bagi para aktor agar bisa mengembangkan sendiri karakter yang mereka perankan. Sebagai sutradara, ia hanya berusaha “merangsang” energi kreatif para pemain agar mampu menampilkan adegan seautentik mungkin.
Perang Kota dijadwalkan tayang di bioskop mulai 30 April 2025.
Baca juga : ALS: Penyakit Mematikan yang Belum Ada Obatnya