Sekolah Wajib Patuh! DPRD Jabar Ingatkan Soal Larangan Studi Tour

Bogor, denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, menegaskan bahwa seluruh sekolah di Jawa Barat wajib mematuhi surat edaran (SE) yang melarang studi tour ke luar wilayah Jabar. Pernyataan ini disampaikan menanggapi banyaknya laporan kepada Gubernur Dedi Mulyadi terkait sekolah yang tetap merencanakan studi tour ke luar daerah.

Menurut Iwan, keberhasilan kebijakan pemerintah memerlukan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk sekolah. Ia menilai, ketimbang terus berpolemik, semua elemen harus membuka ruang dialog bersama untuk membahas implementasi SE Nomor 64/PK.01/Kesra tentang Studi Tour.

“Dibanding terus jadi polemik, lebih baik aturan berjalan sambil dibuka komunikasi dengan semua elemen terkait bagaimana studi tour ini dikelola ke depan,” kata Iwan di Bogor, Sabtu (25/4/2025).

Iwan mengingatkan, sekolah wajib patuh pada aturan yang berlaku dan tidak boleh memaksakan siswa untuk ikut studi tour, apalagi jika membebani keuangan orang tua. Setiap keputusan harus melibatkan pertimbangan seluruh orang tua murid, bukan hanya dari sebagian kecil yang mampu.

“Sekolah harus bertanya kepada tiap murid, mau ikut atau tidak, sesuai dengan keputusan orang tuanya. Jangan memaksa, apalagi menganggap suara satu, dua orang tua mewakili semua,” tegas politisi PKS itu.

Baca juga : Mendagri Buka Pintu Usulan Daerah Istimewa

Iwan juga membuka peluang perlunya memperkuat aturan melalui regulasi baru. Menurutnya, beberapa opsi bisa dipertimbangkan, seperti meningkatkan status SE menjadi Peraturan Gubernur (Pergub) atau memasukkan aturan tersebut dalam revisi Perda Pendidikan.

“Kalau perlu, supaya Gubernur tidak harus menangani satu-satu, kita bahas regulasi baru yang lebih kuat dan mewakili aspirasi masyarakat, sekolah, serta pengelola wisata edukasi,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Dedi Mulyadi terus menunjukkan ketegasan. Ia bergerak cepat menindaklanjuti keluhan orang tua SMK KP Bekasi, yang mengeluhkan pungutan Rp6 juta untuk studi tour. Dedi langsung memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi untuk menghentikan kegiatan tersebut.

“Hari ini juga, saya minta Kepala Dinas Pendidikan telepon kepala sekolahnya untuk menghentikan kegiatan,” kata Dedi, dalam video yang diunggah di akun media sosialnya.

Sikap tegas ini mendapat dukungan luas dari masyarakat yang berharap kegiatan studi tour ke depan lebih mengutamakan kepentingan pendidikan dan tidak membebani orang tua.

Baca juga : Mendagri Ajak Kepala Daerah Dukung Bahasa Indonesia Lewat Program Khusus

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *