Indonesia Unggul di Terapi Stem Cell Ortopedi

Depok, denting.id – Terapi sel punca ortopedi di Indonesia dinilai lebih unggul dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Keunggulan ini mencakup teknologi, fasilitas layanan medis, hingga kualitas sumber daya manusia, menurut dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang, dr. Rahyussalim, Sp.OT(K).

“Untuk aplikasi stem cell di tulang belakang, saya berani mengatakan kita lebih superior dibanding Singapura dan Malaysia,” ujar Rahyussalim saat ditemui di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Selasa (29/4).

Keunggulan tersebut, lanjutnya, tercermin dari meningkatnya jumlah pasien mancanegara yang datang ke Indonesia untuk menjalani terapi regeneratif menggunakan sel punca. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari Eropa dan Amerika Serikat.

“Artinya, opsi stem cell ini tidak banyak dikerjakan oleh negara-negara luar. Basis layanan kita adalah riset. Itu yang membuat mereka datang ke sini,” jelasnya.

Menurut Rahyussalim, Indonesia juga memiliki keunggulan dalam hal sumber sel punca. Di dalam negeri, pengambilan sel punca dari plasenta manusia dapat dilakukan dengan lebih mudah. Sementara di luar negeri, sebagian besar sel punca yang digunakan masih berasal dari hewan.

Baca juga : Rasa Bersalah yang Menjadi Iblis di “Dendam Malam Kelam” – Siap Tayang 28 Mei

Selain teknologi dan akses bahan baku, Indonesia juga memiliki tim medis yang kompeten di bidang terapi sel punca ortopedi. Salah satunya tergabung dalam wadah Indonesian Orthopedic Mechanobiology Society (IOMBS), yang menghimpun para dokter ortopedi yang aktif menerapkan teknologi sel punca dalam praktik klinis.

“Ini menunjukkan bahwa keahlian di bidang ini sudah mapan dan kita tidak tertinggal,” tambah Rahyussalim yang juga menjabat sebagai Kepala UPT Layanan Sel Punca di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Namun demikian, ia menyoroti bahwa tantangan utama pengembangan terapi ini di Indonesia adalah soal pembiayaan. Layanan terapi sel punca ortopedi masih tergolong mahal dan belum masuk dalam cakupan layanan BPJS Kesehatan karena masih dalam tahap pengembangan dan penelitian lebih lanjut.

“Saya berharap pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan asuransi swasta untuk menanggung pembiayaan layanan stem cell. Itu akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat,” tegasnya.

Saat ini, layanan terapi sel punca ortopedi tersedia di RSUI sebagai bagian dari pengembangan layanan regeneratif berbasis riset yang bekerja sama dengan RSCM. Layanan ini ditujukan untuk pasien dengan gangguan muskuloskeletal, termasuk nyeri tulang belakang, gangguan sendi, dan kondisi degeneratif lainnya.

Baca juga : Festival Film Bali ke-18 Targetkan Ribuan Penonton, Siap Guncang Pulau Dewata

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *