Medan, denting.id — Gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Pantai Selatan Nias Barat, Sumatera Utara, Rabu (7/5) pukul 14.09 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan.
Pusat gempa berada di laut, tepatnya pada koordinat 0,71° LU dan 97,24° BT, atau sekitar 37 kilometer barat daya Nias Barat, dengan kedalaman 22 kilometer. Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Baca juga : Tegas! Dedie Rachim Tolak Pendidikan yang Eksklusif
Getaran gempa dirasakan cukup kuat di wilayah Nias Barat dan Nias Selatan dengan intensitas IV MMI — setara getaran yang dirasakan banyak orang dalam rumah pada siang hari. Sementara di wilayah Nias, Gunung Sitoli, dan Nias Utara, gempa dirasakan pada skala III-IV MMI.
Meski demikian, hasil pemodelan BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga juga diminta menjauhi bangunan yang retak atau rusak serta memastikan keamanan struktur rumah sebelum kembali masuk ke dalamnya.
Baca juga : Gibran Dorong AI di Sekolah, Bogor Ngaku Lebih Dulu Jalan