Jakarta, denting.id — Di tengah ketatnya persaingan kerja dan tantangan ekonomi digital, alumni SMAN 37 Jakarta diajak untuk tidak hanya mencari pekerjaan, tapi menciptakan peluangnya sendiri. Ketua Umum IKASMAN 37, Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar, menegaskan pentingnya membangun semangat wirausaha sebagai solusi jangka panjang.
Boy Rafli Amar menilai dunia kerja saat ini tidak lagi cukup ditopang oleh peluang konvensional. Ia mendorong para alumni untuk mengasah keterampilan kewirausahaan serta mengembangkan soft skill seperti komunikasi digital, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi sosial.
“Jangan semata mengincar jadi PNS. Peluang di luar itu jauh lebih luas jika kita siap dan kreatif,” kata Boy Rafli dalam keterangannya, Senin (26/5), usai menghadiri Halalbihalal IKASMAN 37 di Graha Dirgantara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Menurutnya, kemampuan memahami pasar dan kebutuhan masyarakat menjadi bekal penting di tengah perubahan dunia kerja yang kini semakin bergantung pada teknologi dan inovasi.
Hal senada disampaikan Humas IKASMAN 37 Debbie Dahlia. Ia menilai era bonus demografi dan transisi menuju ekonomi hijau membuka peluang besar bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan.
“Penghapusan syarat diskriminatif seperti batas usia kerja oleh Kemnaker adalah angin segar. Alumni harus tanggap membaca peluang ini,” ujarnya.
Sementara itu, analis komunikasi politik sekaligus anggota IKASMAN 37, Hendri Satrio, menambahkan bahwa komunikasi publik yang baik dari pejabat negara menjadi kunci membangun kepercayaan terhadap kebijakan ketenagakerjaan.
“Jangan sampai komunikasi yang buruk justru memicu kegaduhan dan merusak pesan baik pemerintah,” tegasnya.
Acara halalbihalal tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum untuk membahas peran alumni sebagai pencipta lapangan kerja di era digital dan pasca-pandemi. Jejaring lintas angkatan pun diharapkan menjadi motor kolaborasi konkret ke depan.
Baca juga : TNI AL Cegat Skincare Ilegal di Laut Perbatasan
Baca juga : Diplomasi Pancasila, Arah Baru Indonesia di Tengah Gejolak Global