Manchester United Rekrut Matheus Cunha Senilai 62,5 Juta Pounds untuk Bangkit dari Musim Suram

Denting.id – Manchester United mengambil langkah cepat di bursa transfer musim panas ini dengan mendatangkan Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers (Wolves). Transfer dengan nilai mencapai 62,5 juta pounds ini menjadi sinyal kuat bahwa Setan Merah serius membenahi lini serang yang mandek musim lalu.

MU mengalami musim yang mengecewakan di Premier League 2024/2025, finis di peringkat ke-15 dan gagal lolos ke kompetisi Eropa. Hasil tersebut meninggalkan beban besar bagi pelatih Ruben Amorim untuk memperbaiki performa dan kreativitas tim. Kehadiran Cunha diharapkan mampu menyuntikkan energi baru serta meningkatkan produktivitas lini depan yang selama ini kurang memadai.

Pertanyaan utama kini adalah seberapa besar dampak yang bisa diberikan pemain asal Brasil ini dalam sistem permainan Amorim. Apalagi dengan hampir pastinya Alejandro Garnacho hengkang, Cunha akan memegang peran vital sejak awal musim.

Kekhawatiran terbesar MU musim depan adalah minimnya pilihan di lini serang. Selain kemungkinan kepergian Garnacho, Mason Mount dan Amad Diallo juga masih diragukan kebugarannya akibat cedera. Selama ini, Bruno Fernandes menjadi tulang punggung kreativitas Setan Merah, namun beban tersebut terlalu berat jika tidak ada pendamping sepadan.

Matheus Cunha dikenal sebagai pemain serba bisa yang mampu menempati berbagai posisi menyerang, mulai dari penyerang kedua, gelandang serang kiri, hingga ujung tombak. Fleksibilitas inilah yang membuatnya ideal untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Garnacho sekaligus memberikan dimensi serangan yang lebih variatif.

Statistik menunjukkan Cunha adalah salah satu pemain paling progresif di Premier League dalam hal dribel dan umpan vertikal yang mengancam. Gaya bermainnya yang agresif dan langsung ke jantung pertahanan lawan diharapkan mampu mengurangi ketergantungan MU pada peran tunggal Bruno Fernandes.

Salah satu momen penting musim lalu adalah penampilan Cunha melawan Leicester, di mana ia mencetak satu gol dan menyumbang dua assist. Aksinya yang berani membawa bola dari tengah lapangan serta kemampuan menciptakan peluang berbahaya menunjukkan kualitasnya sebagai pemain kreatif dan produktif.

Pengalaman Cunha bermain dalam formasi 3-4-2-1 di Wolves di bawah pelatih Vitor Pereira dan Gary O’Neil membuatnya semakin siap untuk beradaptasi dengan sistem Ruben Amorim. Kebiasaannya berpindah posisi, turun menjemput bola, hingga menusuk ke dalam kotak penalti sangat cocok dengan strategi permainan MU yang baru.

Namun, tantangan terbesar bagi Amorim adalah mengatur keseimbangan antara Cunha dan Fernandes, yang sama-sama pemain kreatif dengan usage rate tinggi. Kolaborasi keduanya harus terjalin harmonis agar tidak ada ego yang saling berbenturan dan mempengaruhi performa tim.

Cunha bukan penyerang yang pasif; ia aktif menciptakan peluang dan memiliki insting tajam dalam mencetak gol dari berbagai posisi. Gol-golnya ke gawang Fulham dan Ipswich menunjukkan kemampuan membaca ruang dan mengeksekusi peluang dengan teknik mumpuni.

Meski kaki kiri bukan kaki dominannya, Cunha tetap berbahaya dengan kaki lemah, seperti yang terlihat saat ia mencetak gol melengkung di Anfield. Kemampuan menggunakan kedua kakinya memberi MU variasi tambahan dalam serangan.

Secara keseluruhan, Matheus Cunha adalah profil pemain yang tepat untuk menghidupkan kembali lini depan MU yang sempat kehilangan kreativitas. Dengan kepercayaan diri tinggi dan keberanian mengambil risiko, Cunha berpotensi menjadi pemain pembeda yang sangat dibutuhkan Setan Merah.

Baca juga : Manchester United Resmi Rekrut Matheus Cunha, Sinyal Era Baru Ruben Amorim Dimulai

Kini, tinggal menunggu apakah pemain Brasil ini bisa memenuhi ekspektasi tinggi dan menjadi kunci kebangkitan Manchester United di musim mendatang.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *