Ketika Si Kecil Terdiam Tiba-Tiba: Kisah Nyata Balita Terkena Stroke dan Tanda Tanda yang Perlu Diwaspadai

denting.id – Tidak ada yang pernah menyangka bahwa tawa seorang balita bisa tiba-tiba terganti oleh sunyi yang mengkhawatirkan. Di usia yang seharusnya dipenuhi lompatan kecil dan celoteh lucu, seorang anak berusia dua tahun harus menjalani pertempuran besar: melawan stroke.

Meski selama ini dikenal sebagai penyakit usia lanjut, stroke ternyata bisa menyerang anak-anak, bahkan balita, dengan gejala yang sering luput dikenali. Cerita tentang Carter, balita asal Inggris, menggugah banyak hati sekaligus membuka mata tentang pentingnya mengenali tanda-tanda stroke sejak dini  tak peduli berapa usia penderitanya.

😟 Awalnya Dikira Alergi, Ternyata Stroke

Carter sedang bermain seperti biasa di rumah ketika orang tuanya menyadari sesuatu yang janggal: wajah bagian kanannya tampak turun secara tiba-tiba. Dugaan pertama mereka adalah alergi sebuah kesalahan yang bisa dimaklumi, namun nyaris berakibat fatal.

Untungnya, sang ibu, Elise, mengingat kampanye kesehatan di televisi yang menunjukkan gejala stroke melalui metode Act FAST (Face, Arms, Speech, Time). Ia segera menghubungi layanan darurat.

Tindakan cepat ini menyelamatkan Carter. Ia dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis mengalami arterial ischemic stroke, jenis stroke langka yang menyerang pembuluh darah otak.

🧠 Stroke pada Balita, Apakah Mungkin?

Menurut data dari Southampton Children’s Hospital, stroke seperti yang dialami Carter hanya terjadi pada kurang dari 100 anak per tahun di Inggris. Meski langka, dampaknya tidak bisa dianggap ringan  dari kelumpuhan hingga gangguan bicara, semua bisa muncul jika tidak tertangani segera.

Namun, ada secercah harapan. Otak anak-anak masih berkembang dan lebih lentur dalam beradaptasi, sehingga potensi pemulihannya lebih tinggi, seperti yang dialami Carter.

💪 Perjuangan dan Harapan di Balik Pemulihan

Setelah menjalani koma medis untuk mengurangi pembengkakan otak, Carter perlahan menunjukkan kemajuan. Ia kembali belajar bicara, berjalan, dan tertawa. Tepat di hari ulang tahunnya yang ketiga, ia diizinkan pulang.

Kini, Carter masih menjalani terapi rawat jalan, namun semangatnya tak surut. “Melihat dia tersenyum dan bermain lagi adalah hadiah terbaik,” ujar ayahnya, Lawrence.

🔍 Gejala Stroke pada Anak yang Perlu Dikenali

Berikut beberapa gejala arterial ischemic stroke pada anak yang perlu diwaspadai orang tua:

  • Wajah menurun di satu sisi
  • Lengan atau kaki melemah mendadak
  • Sulit bicara atau memahami ucapan
  • Kejang sepihak
  • Hilang keseimbangan atau mudah jatuh
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Mengantuk berlebihan tanpa sebab jelas

⚠️ Penyebab dan Risiko yang Mengintai

Stroke pada anak bisa disebabkan oleh dua hal utama:

  1. Pembekuan darah, karena penyakit jantung bawaan, anemia sel sabit, infeksi berat, atau kelainan pembekuan.
  2. Kerusakan arteri, akibat trauma kepala, robekan dinding pembuluh darah, atau kondisi langka seperti penyakit moyamoya.

🚨 Tanggap Cepat Bisa Menyelamatkan

Diagnosis cepat melalui CT scan, MRI, atau tes darah sangat penting. Pengobatan darurat bisa berupa obat pengencer darah, prosedur trombektomi, atau operasi jika diperlukan. Setelah stabil, anak perlu terapi lanjutan untuk mengembalikan fungsi tubuh secara bertahap.

✨ Penutup: Anak Juga Bisa Terkena Stroke, Kenali Sejak Dini

Kisah Carter menjadi pengingat bahwa bahaya stroke tidak mengenal usia. Apa yang tampak sepele bisa menjadi pertanda kondisi serius. Kewaspadaan orang tua adalah kunci utama  karena dengan satu keputusan cepat, hidup seorang anak bisa terselamatkan.

Baca juga : Panas Ekstrem Picu Kenaikan Risiko Kanker pada Perempuan di Kawasan Rentan

Baca juga : Bikin Segar atau Rileks? Ini Waktu Terbaik Pilih Mandi Air Dingin atau Air Hangat

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *