Menteri UMKM Maman Abdurrahman Sindir Isu Istri Saat Hadiri Forum HIPMI Jember

Jakarta, Denting.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menjadi salah satu pembicara utama dalam Forum Bisnis 2025 yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember, Jawa Timur.

Di hadapan para pengusaha muda, Maman sempat menyinggung kasus yang tengah menjadi sorotan publik terkait perjalanan dinas istrinya, Agustina Hastarini, ke sejumlah negara di Eropa dan Turki. Dengan nada berkelakar, Maman menyebut dirinya dan sang istri kini sedang mendapat perhatian besar.

“Berbicara ibu-ibu ini agak sensitif. Lagi banyak yang sayang sama kami, se-Indonesia lagi banyak yang sayang sama saya,” ucap Maman disambut tawa peserta, Sabtu (5/7/2025).

Meski demikian, ia menegaskan tetap berpegang pada prinsip kebenaran. “Saya berusaha memisahkan antara yang hak dan batil. Mereka (publik) berkepentingan melakukan kontrol kepada pejabat negara. Jadi insya Allah, kami masih mengedepankan prinsip yang hak dan batil. Tentunya Allah yang paling tahu,” tambahnya.

Diketahui, Agustina Hastarini menuai kritik setelah beredar surat dinas bertuliskan keterangan “Kunjungan Istri Menteri UMKM Republik Indonesia” sebagai bagian dari misi budaya ke Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, dan Milan.

Fokus Bangun UMKM, Rangkuli Emak-Emak hingga HIPMI

Meski diterpa isu pribadi, Maman tetap fokus membahas peran UMKM dalam menopang perekonomian nasional. Ia mendorong kolaborasi antara pengusaha muda HIPMI dengan pelaku UMKM, termasuk yang dikelola oleh kaum perempuan.

“Pengusaha muda dan pelaku UMKM, termasuk ibu-ibu, bisa bersatu dalam satu semangat kewirausahaan. Selama ini orang kerap memisahkan antara pengusaha HIPMI dan pelaku UMKM, padahal keduanya sama-sama menjalankan aktivitas kewirausahaan,” ujar menteri asal Partai Golkar ini.

Menurutnya, pelaku UMKM mulai dari warung rumahan hingga pengusaha dengan beberapa outlet bakso adalah bagian penting ekonomi rakyat yang layak mendapat dukungan setara.

Maman juga mengingatkan agar HIPMI tidak terjebak konflik internal organisasi. “Energi organisasi seharusnya difokuskan untuk mendorong penciptaan peluang usaha di daerah dan membangun kolaborasi nyata dengan UMKM. HIPMI harus menjadi inspirasi yang merangkul UMKM,” katanya.

Dia memaparkan, dari 57 juta UMKM di Indonesia, jika rata-rata satu usaha dijalankan oleh dua orang, lebih dari 114 juta jiwa menggantungkan hidup di sektor ini. UMKM, lanjutnya, menyumbang 60% terhadap PDB nasional dan menyerap 96% tenaga kerja.

“Jika HIPMI dan UMKM bersinergi, UMKM bisa naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tidak hanya saat krisis seperti COVID-19, tapi juga di masa normal,” jelasnya.

Soroti Tantangan UMKM: Literasi Keuangan dan Perizinan

Selain peluang, Maman juga menyoroti tantangan UMKM ke depan seperti rendahnya literasi keuangan dan lambatnya proses perizinan.

“Kami sadar betul pengurusan izin seperti NIB, BPOM, sertifikasi halal, dan HAKI seringkali lambat. Kita tidak bisa terus menjadikan birokrasi sebagai alasan,” ungkapnya.

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza, Ketua Umum BPD HIPMI Jatim Ahmad Salim Assegaf, Kepala OJK Jember Mohammad Mufid, serta perwakilan Bank Jatim dan Bank Indonesia Jember.

Ketua Panitia HIPMI Jember, Irwan Fahmy, menyambut positif kehadiran Menteri UMKM. “Mayoritas anggota kami adalah pelaku UMKM. Kehadiran beliau bersama OJK, Bank Jatim, dan BI tentu menjadi dukungan besar untuk literasi keuangan dan akses pendanaan,” ujar Irwan.

Ia berharap sinergi ini dapat membantu pelaku usaha lebih memahami manajemen bisnis dan memperluas akses pembiayaan.

Baca juga : Fakta Surat Dinas Isteri Menteri UMKM ke Eropa, KPK Evaluasi Dokumen

“Sehingga kita akan lebih paham bagaimana menjalankan bisnis dengan baik,” pungkasnya.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *