Denting Bogor: Menyongsong 2026, Bogor Bersiap Hadapi Sensus Ekonomi

Denting Bogor – Riuh pembangunan dan geliat ekonomi di Kota Hujan akan segera terdata secara menyeluruh. Tahun 2026, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor akan melaksanakan Sensus Ekonomi, menyisir dari usaha kecil di gang sempit hingga korporasi besar yang menancapkan pengaruh di jantung kota.

Rencana ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Kota Bogor, Raden Gandari Adianti Aju Fatimah, saat mengunjungi Balai Kota dan bertemu Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, pada Senin, 14 Juli 2025.

Bagi Dedie, kehadiran data bukan sekadar angka, tapi kunci utama untuk membidik kebijakan pembangunan yang lebih presisi. Ia menyambut baik rencana ini, sembari berharap agar hasil sensus dapat dibagikan kepada Pemerintah Kota untuk mendukung kebijakan yang tepat sasaran.

“Semoga ini menjadi basic data yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Itu akan sangat baik,” ujar Dedie penuh antusias, Selasa (15/7/2025).

Gandari menjelaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 merupakan program nasional yang wajib digelar setiap 10 tahun sekali, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997.

Meski usianya masih muda dibanding sensus lainnya, sensus ekonomi sudah dilaksanakan lima kali. Tujuan utamanya jelas: memetakan seluruh usaha di Indonesia, dari warung kelontong pinggir jalan, UMKM, hingga pelaku ekonomi digital yang kini merajai tren.

“Kami ingin tahu karakteristik pelaku usaha, skala omzet, hingga sebaran ekonomi digital. Ini penting untuk gambaran besar arah investasi dan pembangunan,” jelas Gandari.

Sebanyak 245 petugas sensus sedang disiapkan melalui pelatihan intensif. Di balik layar, BPS Kota Bogor juga telah menjalin koordinasi erat dengan berbagai instansi seperti Disparbud, Dinkukmdagin, dan KADIN.

Tak hanya itu, Agustus nanti mereka akan memutakhirkan batas 3.644 RT di Kota Bogor, lengkap dengan muatan ekonominya. Peta ini akan menjadi kompas akurat bagi para petugas saat turun ke lapangan pada 2026 nanti.

BPS berharap Pemkot dan seluruh instansi bisa saling berbagi direktori dan data usaha. Sebab sensus ini bukan sekadar urusan statistik, melainkan refleksi wajah ekonomi Kota Bogor, hari ini dan untuk masa depan.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *