Bogor, denting.id – Pembangunan jalan baru yang menghubungkan Jalan Dadali dengan Jalan Sholeh Iskandar dipastikan akan menjadi salah satu proyek strategis di Kota Bogor. Namun, rencana yang akan direalisasikan mulai 2026 itu diperkirakan bakal berdampak langsung pada sekitar 50 rumah warga yang harus dibebaskan.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, menyebut pembebasan lahan menjadi tantangan terbesar proyek sepanjang 526 meter tersebut.
“Kurang lebih ada 50 rumah yang harus dibebaskan. Dan itu tantangan terbesar proyek jalan baru dari Dadali ke Sholeh Iskandar ini, karena berada di kawasan penduduk yang relatif padat,” jelas Esti, Kamis, 18 September 2025.
Ia menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan studi kelayakan (Feasibility Study/FS) dan Detail Engineering Design (DED) agar proyek berjalan sesuai target. Nantinya, akses jalan baru ini diharapkan menjadi jalur utama menuju kawasan Transit Oriented Development (TOD) Sukaresmi sekaligus mengurai kemacetan di kawasan Pasar Jambu Dua.
“Karena kawasan Jambu Dua diproyeksikan semakin padat seiring beroperasinya Pasar Jambu Dua,” ujar Esti.
Menurutnya, proyek tersebut masuk dalam 12 program prioritas pembangunan jalan di Kota Bogor dengan total kebutuhan anggaran sekitar Rp146 miliar. Dana itu mencakup studi kelayakan, dokumen lingkungan, dokumen lalu lintas, DED atau review DED, pengadaan tanah, hingga konstruksi fisik.
“Secara garis besar total anggaran yang dibutuhkan lebih kurang mencapai Rp146 miliar. Proyek ini ditargetkan rampung tahun 2030 mendatang,” ungkap Esti.
Ia menekankan bahwa proyek ini memerlukan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk masyarakat yang terdampak.
“Segala proyek yang akan direalisasikan membutuhkan dukungan bersama. Kami berharap warga juga turut andil untuk merealisasikan rencana ini,” tambahnya.
Baca juga : Anna Mariam Fadhilah Minta Pemkot Bogor Serius Awasi Perizinan dan Pesantren