Bandung, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, menyoroti lemahnya pengawasan terhadap kualitas makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) bersama seluruh pemangku kepentingan agar tidak bersikap defensif terhadap kritik publik.
Menurut Iwan, kritik yang muncul dari masyarakat maupun lembaga pemantau harus dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki tata kelola program.
“Kami bukan anti terhadap program MBG. Tapi pelaksanaannya yang harus dibenahi total — mulai dari pengadaan, distribusi, pengawasan kualitas, hingga pemerataan. Di Jawa Barat, belum setengah siswa yang menerima MBG,” tegas politisi Fraksi PKS itu, Minggu (21/9/2025).
Data lembaga pemantau pendidikan menunjukkan, hingga pertengahan September 2025, tercatat lebih dari 5.360 siswa di berbagai daerah Indonesia mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG. Kasus tersebut tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Maluku.
Iwan menegaskan bahwa tujuan utama program MBG adalah meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah. Karena itu, seluruh pihak terkait harus memastikan aspek keamanan, kesehatan, dan pemerataan tidak diabaikan.
Baca juga : Iwan Suryawan Usul Tim Khusus Evaluasi Program MBG di Jabar, Soroti Kasus Keracunan
“Jika akar masalah tidak segera diperbaiki, maka dampak positif program bisa tertutupi oleh kejadian-kejadian yang merugikan anak-anak,” pungkasnya.