Bogor, Denting.id – Aksi spontanitas warga Puncak, Kabupaten Bogor, mewarnai kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol pada Jumat (3/10/2025). Ratusan warga menghadang iring-iringan menteri di kawasan Simpang Pasir Angin, Megamendung, usai Hanif mengikuti kegiatan penanaman pohon dan bersih-bersih Sungai Ciliwung di sekitar Pasar Cisarua.
Warga yang membawa spanduk dan puluhan tangkai bunga itu meneriaki sang menteri, menuntut pertanggungjawaban atas dampak kebijakan penertiban izin lingkungan hotel dan tempat wisata di Puncak. Mereka mengaku kehilangan mata pencaharian setelah sejumlah usaha disegel.
Koordinator aksi, Asep Suhandi alias Iyong, mengatakan lebih dari 200 warga terdampak kebijakan tersebut. Sebagian besar adalah pekerja hotel dan tempat wisata, mulai dari tukang taman hingga office boy.
“Gaji saya hanya Rp1,5 juta per bulan, tapi itu menjadi tumpuan keluarga. Teman-teman lain ada yang bergaji Rp1,8 juta sampai Rp2,5 juta. Sekarang sudah hampir tiga bulan kami menganggur,” kata Asep usai aksi.
Ia menegaskan, aksi itu lahir secara spontan setelah mendapat kabar dari media sosial bahwa Menteri Hanif hadir dalam kegiatan lingkungan di kawasan Puncak. “Begitu tahu ada menteri datang, kami sepakat untuk menyampaikan langsung aspirasi. Jika suara kami tetap tidak didengar, kami akan demo lagi, bahkan sampai Hambalang atau ke pusat,” tambahnya.
Warga menilai pemerintah hanya menutup usaha tanpa memberikan solusi bagi pekerja terdampak. “Selama ini pemerintah tidak hadir membela kami. Kami hanya mencari nafkah. Di mana hati nurani mereka,” tegas Asep.
Ia menambahkan, para pekerja terdampak juga selama ini ikut menjaga kelestarian lingkungan dan mematuhi aturan yang ada. “Kami peduli lingkungan, tapi kesejahteraan kami juga harus diperhatikan. Tanpa adanya usaha di Puncak, bagaimana kami bisa hidup?” ujarnya.
Baca juga : Polresta Bogor Kota Ungkap 28 Kasus Narkoba Sepanjang September, 33 Tersangka Ditangkap
Rombongan Menteri LH Hanif Faisol yang menggunakan Toyota Alphard putih melintas dengan pengawalan ketat dua mobil polisi di Jalan Selarong, Megamendung. Namun, Hanif tidak berhenti untuk berdialog dengan massa. Ia langsung melanjutkan perjalanan menuju agenda berikutnya di Bojong Koneng, Sentul, Bogor.