Anak dan Balita Lebih Rentan ISPA, Waspada Musim Peralihan

BOGOR, Denting.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang cukup tinggi sepanjang tahun 2025. Hingga akhir Oktober, total laporan mencapai sekitar 195 ribu kasus, dengan puncak tertinggi terjadi pada bulan Agustus.

Kondisi cuaca yang tidak menentu serta kualitas udara yang menurun disebut menjadi salah satu faktor pemicu utama peningkatan penyakit ini.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa peralihan musim dari kemarau menuju penghujan sering kali membuat daya tahan tubuh menurun, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan balita.

Udara dingin bercampur polusi bisa memicu batuk, pilek, dan sesak napas. Orang tua perlu lebih waspada, karena anak kecil cenderung lebih sensitif terhadap perubahan cuaca.

“Lonjakan diketahui berdasarkan data laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang masuk ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Kemenkes menyampaikan bahwa tren serupa juga terjadi di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, yang disebabkan oleh virus Influenza Tipe A,” kata dia dalam keterangan pers, dikutip Senin (3/11/2025).

Data mingguan menunjukkan tren peningkatan signifikan sejak akhir September. Pada minggu ke-41 tahun ini, tercatat lebih dari 7.500 kasus baru ISPA di wilayah Kota Bogor. Pihak Dinkes kini memperkuat sistem kewaspadaan dini di seluruh puskesmas agar deteksi dan penanganan kasus bisa dilakukan lebih cepat sebelum menimbulkan komplikasi berat, seperti pneumonia.

Dinkes Kota Bogor juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kualitas udara di dalam rumah. Ventilasi yang buruk dapat memperparah risiko penularan virus. Rumah sebaiknya memiliki sirkulasi udara yang baik dan rutin dibersihkan, terutama area kamar anak. Selain itu, hindari asap rokok maupun pembakaran sampah di lingkungan rumah yang dapat memperburuk kondisi pernapasan.

Di sisi lain, menjaga daya tahan tubuh anak juga menjadi kunci penting. Orang tua perlu memastikan anak mendapat asupan gizi seimbang, cukup tidur, serta menghindari minuman dingin berlebihan selama cuaca tidak menentu. Anak dengan imun kuat lebih tahan terhadap perubahan suhu. Jangan lupa berjemur pagi dan perbanyak konsumsi air putih.

Beberapa sekolah dan posyandu di Bogor kini mulai aktif melakukan edukasi sederhana tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan cuci tangan bersama, pengecekan suhu tubuh, serta pemeriksaan pernapasan ringan menjadi bagian dari upaya pencegahan dini di lingkungan anak-anak. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kasus ISPA menjelang musim hujan.

Bogor Waspada Lonjakan ISPA, Dinkes Minta Sekolah Laporkan Data Siswa Sakit

Masyarakat Bogor diingatkan untuk tidak menganggap remeh gejala batuk atau pilek yang berkepanjangan. Bila anak menunjukkan tanda seperti napas cepat, sesak, atau tidak mau makan, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan kewaspadaan dan perawatan lingkungan yang baik, keluarga Bogor diharapkan dapat melalui musim peralihan ini dengan tubuh yang kuat dan napas yang lega.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *