Bukan Sekadar Diet, Dokter Dicky: Cegah Obesitas Harus Dimulai dari Meja Makan Keluarga

Jakarta, denting.id – Melawan obesitas ternyata tidak cukup hanya dengan niat pribadi. Menurut dr. Dicky Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD, kunci utama pencegahan justru ada pada dukungan seluruh anggota keluarga, mulai dari cara makan hingga kebiasaan sehari-hari di rumah.

“Kalau ada satu anggota keluarga yang obesitas atau diabetes, ya semuanya harus berubah. Gaya hidup sehat itu tidak bisa jalan sendiri,” ujar dr. Dicky dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Kamis (13/11).

Dokter yang juga Ketua Klaster Metabolic Disorder, Cardiovascular and Aging Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menegaskan, pola hidup sehat sulit diterapkan bila lingkungan keluarga tidak mendukung. Menurutnya, banyak orang salah kaprah mengartikan “makan sehat.”

“Banyak yang bilang sehat itu enggak makan nasi, padahal malah ganti dengan mie dan gorengan. Ya sama saja,” ujarnya sambil tersenyum.

Dicky menyarankan masyarakat menerapkan pedoman Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan sebagai panduan sederhana.

“Kurangi nasi, perbanyak sayur dan buah, tambahkan protein, dan batasi makanan olahan serta tepung-tepungan,” jelas Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) itu.

Pedoman Isi Piringku menekankan agar setengah piring diisi sayur dan buah, sementara separuh lainnya terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk, serta diimbangi dengan aktivitas fisik 30 menit per hari dan konsumsi air putih delapan gelas.

Lebih lanjut, Dicky menyoroti obesitas anak sebagai masalah serius yang berisiko memicu diabetes tipe 2 di usia muda.

“Dulu diabetes pada anak kebanyakan karena genetik atau tipe 1, tapi sekarang kasus tipe 2 meningkat karena obesitas,” katanya.

Ia menambahkan, riwayat keluarga juga menjadi faktor penting.

“Kalau salah satu orang tuanya diabetes, risiko anak terkena penyakit itu bisa tiga kali lipat lebih tinggi,” ujarnya mengingatkan.

Dengan demikian, kata Dicky, perubahan gaya hidup harus dilakukan bersama-sama di rumah — bukan sekadar diet musiman, tetapi pola hidup baru yang membangun budaya sehat dalam keluarga.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *