Denting.id – Bintang Real Madrid, Vinicius Junior, kembali menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena kemampuan olah bolanya yang mengagumkan, winger asal Brasil itu juga kerap mencuri perhatian lewat sikapnya yang meledak-ledak di lapangan. Berbagai gestur emosionalnya tak jarang memancing reaksi lawan maupun suporter, menjadikannya figur yang terus diperbincangkan di sepak bola Spanyol.
Vinicius dikenal sebagai pemain eksplosif, dan tekanan pertandingan sering memicu respons spontan yang berujung kontroversi. Dalam sejumlah laga penting, perilakunya menjadi bahan pembahasan para pengamat, terutama ketika ia tampak terpancing emosi oleh benturan lawan atau keputusan wasit. Di tengah sorotan tersebut, kontribusinya bagi Real Madrid tetap tak terbantahkan—kecepatan, kreativitas, dan kemampuannya membuka ruang menjadikannya salah satu motor serangan utama Los Blancos.
Namun, di balik kualitasnya sebagai pemain kunci, cerita berbeda datang dari ruang ganti. Toni Kroos, legenda Real Madrid yang dikenal tenang dan lugas, mengungkap bagaimana ia beberapa kali harus berperan sebagai penyeimbang ketika emosi Vinicius memuncak.
Dalam sebuah penuturan kepada Mundo Deportivo, Kroos mengaku sering kali berusaha menenangkan Vinicius saat tensi pertandingan memanas. Ia menilai bahwa reaksi berlebihan sang pemain bukan hanya berdampak pada dirinya sendiri, melainkan juga memengaruhi ritme permainan tim.
“Saya sering memintanya untuk berhenti, karena rasanya seluruh tim terpengaruh oleh perilakunya. Wajar jika hal itu bisa sangat merugikan lawan, wasit, bahkan suporter lawan,” ungkap Kroos.
“Sebagai tim, kami merasa keadaan berbalik melawan kami karenanya. Saya berkali-kali mencoba menenangkannya di lapangan, hanya untuk membuatnya tetap fokus, karena terkadang ia bisa kehilangan fokus. Saya berulang kali mengatakan kepadanya: ‘Vinicius, kamu terlalu hebat. Kamu tidak butuh semua ini’,” sambungnya.
Pernyataan Kroos muncul di tengah isu lain yang mengguncang Real Madrid. Manajemen klub dikabarkan mulai membuka opsi untuk melepas Vinicius jika situasi internal tidak segera membaik. Penurunan performa dalam beberapa bulan terakhir menjadi salah satu faktor pemicu evaluasi.
Vinicius disebut mengalami penurunan kontribusi sejak tersingkir dari nominasi Ballon d’Or 2024, situasi yang diyakini memengaruhi mental dan konsentrasinya. Beberapa laga berlangsung tanpa gol atau assist darinya—sebuah anomali bagi pemain yang biasanya tampil konsisten.
Selain itu, hubungannya dengan pelatih Xabi Alonso juga disebut tidak lagi seharmonis sebelumnya. Dinamika internal yang merenggang membuat posisinya dalam skuad mulai dipertanyakan.
Menurut laporan Sky Sports, Real Madrid bahkan telah menetapkan harga sebesar 150 juta euro bagi klub mana pun yang berminat memboyong Vinicius. Nilai tersebut kabarnya siap diberlakukan mulai musim panas 2026, membuka peluang besar bagi transfer besar jika kondisi tak kunjung membaik.
Baca juga: Curacao Cetak Sejarah, Lolos ke Piala Dunia 2026 untuk Pertama Kalinya
Dengan kualitas yang tak diragukan namun perilaku yang terus menjadi sorotan, masa depan Vinicius Junior kini berada di fase paling menentukan. Real Madrid berada di persimpangan antara mempertahankan aset berharga atau mengambil langkah berani demi stabilitas tim.

