Jakarta, Denting.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan kondisi kerusakan parah yang melanda sejumlah infrastruktur di Pulau Sumatera akibat banjir dan tanah longsor. Kerusakan masif ini membuat beberapa daerah terisolasi, dengan Kota Sibolga menjadi wilayah yang paling kritis karena hingga kini akses utama belum bisa ditembus.
“Yang paling parah itu Sumut, karena sekarang Sibolga belum tembus,” ujar Dody melalui kanal YouTube, Senin (1/12/2025).
Akses Sibolga Lumpuh Total
Dody menjelaskan bahwa jalur utama menuju Sibolga tidak dapat dilalui karena banyaknya titik longsor, badan jalan yang amblas, serta lereng yang masih labil akibat hujan deras berhari-hari. Kondisi tanah yang tidak stabil membuat alat berat kesulitan masuk ke lokasi perbaikan.
Pemerintah kini memprioritaskan pembukaan jalur menuju Sibolga karena seluruh distribusi logistik dan bantuan darurat sangat bergantung pada akses darat.
Jalur Alternatif Lewat Aceh
Dengan kondisi rute Sumatera Utara yang terlalu rusak, pemerintah menyiapkan jalur alternatif melalui Aceh, tepatnya via Barus, Tapanuli Tengah.
“Ada kemungkinan besar bisa tembus dari arah Aceh. Kalau dari Sumut, titik longsornya terlalu banyak. Butuh waktu seminggu sampai 10 hari,” jelas Dody.
Targetnya, jalur alternatif tersebut dapat dilalui pada Senin sore, bergantung pada cuaca dan ketersediaan BBM untuk alat berat.
Jalinsum dan Ruas Lain Turut Terdampak
Tidak hanya akses Sibolga, sejumlah ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) juga mengalami kerusakan parah, termasuk jalur Tarutung–Sipirok, serta beberapa titik lain yang membutuhkan tambahan pasokan solar.
Untuk mempercepat penanganan, Dody berkoordinasi langsung dengan Direksi Pertamina dan Pertamina Patra Niaga agar distribusi BBM ke daerah terdampak segera dipercepat.
Akses Takengon Dibuka, Tapi Masih Terbatas
Sementara itu, akses menuju Takengon, Aceh, yang sebelumnya tertutup longsor, telah berhasil dibuka. Namun, pembukaan ini masih terbatas untuk kendaraan kecil.
“Kita masih upayakan kendaraan besar bisa melintas,” kata Dody.
Akses Takengon sangat penting karena menjadi jalur distribusi bahan pokok dan perlengkapan tanggap darurat.
Akses Laut Terhambat, Tahap Rehabilitasi Menyusul
Upaya pengiriman bantuan melalui jalur laut menuju Sibolga juga tidak bisa diandalkan karena gelombang tinggi serta keterbatasan fasilitas pelabuhan.
“Hari ini fokus kita membuka akses. Setelah itu, barulah masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” tegasnya.
Dampak pada JTTS: Beberapa Ruas Masih Terganggu
Bencana ini turut memengaruhi operasional Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Kondisinya:
Tol Binjai–Langsa: masih tergenang 40–60 cm
Tol Padang–Sicincin: sudah kembali beroperasi
Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh): terdampak longsoran lereng namun masih aman dilalui dengan pengawasan ketat
BPJT dan BUJT kini melakukan pemantauan intensif, terutama menghadapi peningkatan mobilitas pada Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

