Bandung, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis Pemprov Jawa Barat dalam memperkuat mitigasi bencana dan pemulihan lingkungan. Salah satu kebijakan yang ia soroti adalah kesiapan Gubernur Dedi Mulyadi mengalokasikan anggaran Rp20 miliar untuk Siaga Darurat Bencana serta inisiatif mempercepat program pemulihan ekologis.
Salah satu program kunci yang mendapat perhatian adalah usulan Reboisasi Berbasis Rakyat, yakni skema yang memberikan insentif kepada masyarakat untuk terlibat langsung dalam penanaman pohon.
“Kami mendukung total kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi yang menekankan pada aspek pencegahan dan rehabilitasi lingkungan. Langkah seperti reboisasi berbasis insentif adalah terobosan yang cerdas, karena tidak hanya memulihkan hutan, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Iwan.
Menurutnya, pendekatan komprehensif Gubernur Dedi—mulai dari reboisasi, pembenahan aliran sungai, hingga penataan ruang berlandaskan kearifan lokal Sunda—merupakan arah kebijakan yang tepat.
Fokus tersebut dianggap mampu menggeser orientasi dari penanganan pasca-bencana menuju mitigasi struktural jangka panjang.
Namun, Iwan menegaskan bahwa keberhasilan kebijakan konservasi bergantung pada ketegasan dalam penegakan aturan tata ruang. Ia menyerukan dilakukannya audit menyeluruh terhadap seluruh perizinan di kawasan konservasi dan resapan, termasuk Kawasan Bandung Utara (KBU) dan Puncak.
“Percuma kita tanam pohon jika di hulu masih terus dibangun vila ilegal,” tegasnya.
Iwan juga mengingatkan bahwa program yang baik di tingkat provinsi harus memiliki dukungan pengawasan kuat di tingkat kabupaten/kota. Ia menilai, akar masalah sering kali berada pada lemahnya pengendalian tata ruang serta praktik perizinan yang tidak sesuai aturan.
Ia menutup dengan penegasan bahwa pengawasan terstruktur dan koordinasi lintas pemerintahan menjadi kunci untuk memastikan seluruh kebijakan lingkungan berjalan efektif demi ketahanan Jawa Barat menghadapi ancaman bencana.

