Jakarta, denting.id — Upaya menghadirkan birokrasi yang lebih adaptif dan berdaya saing memasuki babak baru. Lembaga Administrasi Negara (LAN) mendorong lahirnya ekosistem pembelajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbuka dan terintegrasi, sebagai strategi mempercepat transformasi kompetensi aparatur di berbagai level pemerintahan.
Kepala LAN Muhammad Taufiq menegaskan bahwa peningkatan kapasitas ASN merupakan fondasi penting untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Menurutnya, bangsa yang maju hanya dapat dibangun oleh aparatur yang kompeten, profesional, dan mampu memberikan pelayanan publik yang akuntabel serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Penguatan kompetensi ASN secara berkelanjutan menjadi kunci efektivitas pembangunan dan pencapaian sasaran strategis nasional,” ujar Taufiq saat membuka National Future Learning Forum 2025 di Jakarta, Rabu.
Namun, ia mengakui bahwa pengembangan kompetensi ASN masih menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari belum sepenuhnya terintegrasi dengan perencanaan strategis nasional, hingga keterbatasan sumber daya dan pengembangan pembelajaran yang masih berjalan parsial di berbagai instansi.
Menjawab hal itu, LAN menggelar forum nasional bertema Collaborate to Elevate, yang menghadirkan kolaborasi multi pihak—pemerintah, swasta, akademisi, media, dan komunitas—sebagai pondasi utama pembentukan ekosistem belajar aparatur yang modern.
“Pemerintahan modern tidak bisa bekerja sendiri. Pembelajaran ASN harus terhubung, memanfaatkan sumber daya bersama, dan menghasilkan dampak yang jelas bagi peningkatan kinerja pemerintahan,” tegas Taufiq.
LAN juga menegaskan komitmennya memperkuat transformasi ini melalui integrasi platform pembelajaran, penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan riil instansi, serta perluasan jejaring kolaborasi strategis yang mampu menggerakkan percepatan peningkatan kompetensi ASN secara nasional.
Wakil Menteri PANRB Komjen Pol (Purn) Purwadi Arianto turut mengapresiasi langkah LAN membangun Learning Ecosystem ASN yang inklusif. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor dapat memperluas akses pembelajaran bagi ASN, mulai dari infrastruktur teknologi, penyediaan konten edukatif, hingga dukungan masyarakat sebagai pemberi umpan balik.
“Komitmen bersama sangat dibutuhkan agar pembelajaran ASN benar-benar berdampak pada pelayanan publik,” katanya.
Dalam forum ini, LAN juga memberikan sejumlah penghargaan kepada instansi, lembaga pelatihan, mitra strategis, serta individu yang berkontribusi besar dalam pengembangan kompetensi ASN di berbagai daerah. Di antaranya penghargaan Transformational Leader, ASN Corporate University (Corpu), Lembaga Pelatihan Berprestasi, Inovasi Administrasi Negara (INAGARA), Mitra Strategis, hingga penghargaan untuk widyaiswara, analis kebijakan, dan mahasiswa berprestasi dari Politeknik STIA LAN di berbagai wilayah.
Seluruh rangkaian kegiatan ini diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi terwujudnya ASN unggul yang mampu menghadirkan pelayanan publik lebih baik, lebih cepat, dan lebih adaptif dalam menghadapi perubahan.

