Banggai Laut, Dentning.id – Pemerintah Kabupaten Banggai Laut (Pemkab Balut) menegaskan kesuksesan pelaksanaan upacara adat dan Festival Malabot Tumbe 2025 tidak terlepas dari kontribusi BPK Wilayah XIX (mencakup Sulteng dan Sulbar). Sebab memberikan dukungan fasilitasi krusial melalui penataan Museum Daerah Kabupaten Banggai Laut, menjadikannya lebih edukatif dan menarik bagi pengunjung festival.
Penanggung Jawab Museum Daerah Kabupaten Banggai Laut, Muh. Syarif Uda’a, mengungkapkan bahwa Pemkab memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini, yang sekaligus menjadi langkah strategis untuk menjadikan museum daerah menuju peringkat terbaik.
“Dukungan Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah sangat membantu, baik dalam mensukseskan kegiatan upacara adat dan Festival Malabot Tumbe, maupun dalam dukungan fasilitasi untuk menjadikan Museum Daerah Kabupaten Banggai menuju peringkat yang terbaik,” jelas Syarif Uda’a pada Jumat (5/12/2025).
Penataan Cepat Lima Kurator Terpilih
Syarif merinci, kontribusi BPK Sulteng diwujudkan dengan pengiriman lima tenaga teknis kurator terpilih ke Banggai Laut. Tim ini dikirim dengan misi tunggal: melakukan penataan ulang isi museum secara total sehingga menarik untuk dikunjungi saat festival berlangsung.
Tim kurator tiba pada tanggal 2 Desember 2025 dan langsung bekerja secara maraton. Proses penataan berlangsung kurang dari tiga hari, dengan jam kerja yang sangat intensif.
“Tim tiba langsung bekerja maraton bahkan hampir bekerja penuh waktu dari pagi malam bahkan tembus pagi lagi. Ini demi mengejar waktu sebelum kegiatan dimulai,” ungkap Syarif.
Transformasi Ruang Pameran dan Daya Tarik Wisata
Berkat kerja keras tim tersebut, hampir semua ruang pameran telah terisi dengan rapi, menampilkan benda-benda bersejarah dan informasi komprehensif mengenai sejarah Kerajaan Banggai saat masih berkuasa.
Syarif menyebutkan, hasil penataan yang cepat dan profesional ini terbukti mampu menarik perhatian pengunjung yang memadati museum Banggai Laut sepanjang gelaran Festival Malabot Tumbe.
Meskipun sebagian besar ruangan telah selesai ditata, Syarif menginformasikan bahwa saat ini hanya tertinggal dua kamar yang belum didesain, yaitu Ruangan Maleo dan Kamar Raja. Ia memastikan kedua ruangan tersebut akan segera diselesaikan.
“Ke depan, museum Daerah Kabupaten Banggai bukan saja menyimpan benda-benda bersejarah. Namun, ia akan bertransformasi menjadi ruang edukasi serta rekreasi yang diharapkan dapat meningkatkan literasi sejarah dan kunjungan wisata di Kabupaten Banggai Laut,” tutup Syarif Uda’a.

