Jakarta, denting.id — Respons pemerintah pusat terhadap bencana besar di Sumatera kian masif. Kementerian Pertahanan (Kemhan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mengerahkan gelombang bantuan berskala besar: 7,8 ton logistik, makanan ransum, hingga peralatan vital untuk mendukung operasi kemanusiaan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Sekretaris Jenderal Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo mengatakan bantuan tersebut mencakup makanan siap saji, ransum TNI, dan seribu dus mi instan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang hingga kini masih terisolasi di beberapa titik.
“Selain logistik utama, kami juga distribusikan sembako 1,17 ton bekerja sama dengan PMI,” kata Tri dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Tidak hanya kebutuhan pangan, obat-obatan seberat 1,23 ton serta alat kesehatan turut dikirimkan ke wilayah bencana melalui koordinasi Kemhan dan PMI. Dukungan lain berupa genset, kompresor, perahu LCR, alat mobilisasi air, serta ratusan tenda juga telah diberangkatkan untuk mendukung posko-posko darurat.
Tri menambahkan bahwa Kemhan juga mengirimkan unit Starlink untuk membantu memulihkan akses komunikasi di lokasi yang jaringan selulernya lumpuh akibat banjir dan longsor.
Di sisi logistik transportasi, Kemhan akan mengirimkan empat unit kendaraan taktis Scorpio Vigar, hibah dari PT Agrinas Pangan Nusantara, untuk mendukung mobilitas penanganan bencana di wilayah terdampak.
Sementara itu, Mabes TNI memperkuat distribusi udara untuk percepatan bantuan. Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan sebanyak 18 pesawat angkut TNI kini dikerahkan, mulai dari A400M, Hercules, Casa, hingga Caravan.
“Angkut udara paling efektif untuk menjangkau lokasi banjir di Sumatera. Saat ini ada 18 pesawat dan 36 helikopter dikerahkan untuk distribusi logistik,” ujar Freddy.
Puluhan helikopter dari tiga matra TNI itu bergerak ke daerah-daerah yang terputus jalur daratnya, memastikan bantuan tidak tertahan dan segera tiba di tangan warga yang membutuhkan. Dengan mobilisasi besar-besaran ini, Kemhan dan TNI menegaskan bahwa operasi kemanusiaan akan terus dipacu hingga seluruh wilayah terdampak kembali dapat diakses.

