Jakarta, denting.id — Di tengah duka dan kekacauan akibat banjir bandang serta longsor di Sumatera, suara kritis muncul dari parlemen. Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus menegaskan bahwa polemik dan saling tuding antarlembaga justru kontraproduktif terhadap upaya penyelamatan warga.
Menurut Alien, saat ini yang paling dibutuhkan masyarakat adalah kerja cepat, koordinasi solid, dan kolaborasi antarinstansi, bukan pernyataan yang terkesan saling menghakimi.
“Tidak perlu saling menyalahkan, apalagi antar-kementerian. Dalam situasi darurat seperti ini, yang diperlukan adalah langkah cepat menangani korban, bukan saling lempar siapa yang bertanggung jawab,” ujar Alien dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia menegaskan bahwa bencana alam tidak pernah disebabkan oleh satu faktor tunggal. Interaksi antara fenomena alam, kerusakan lingkungan, hingga tata kelola wilayah semuanya berkontribusi dan perlu dikaji secara ilmiah.
“Bencana yang terjadi merupakan interaksi berbagai faktor. Butuh kajian mendalam supaya pemerintah bisa merumuskan pencegahan secara tepat,” jelasnya.
Politisi asal Maluku Utara itu juga menyoroti pernyataan Menko PMK Muhaimin Iskandar yang meminta tiga kementerian melakukan taubat nasuha atas bencana yang melanda Sumatera dan Aceh. Menurut Alien, pernyataan tersebut tidak tepat di tengah kondisi masyarakat yang masih berjuang menyelamatkan diri dan harta benda.
“Tidak tepat ketika masyarakat sedang berduka dan membutuhkan penanganan cepat, justru muncul pernyataan seperti itu,” tegasnya dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Kehutanan di Senayan.
Alien menegaskan kembali bahwa fokus utama seluruh pihak sekarang adalah memastikan bantuan sampai, akses terbuka, dan penanganan korban berjalan cepat. Setelah itu, barulah evaluasi menyeluruh dan kajian akar masalah dapat dilakukan agar tragedi serupa bisa dicegah di masa depan.

