Tabrakan Beruntun Innova-Vellfire di Tol Dalam Kota, Pentingnya Pahami Rumus Jaga Jarak

JAKARTA (Denting.id) – Enam kendaraan terlibat tabrakan beruntun di Tol Dalam Kota Jakarta pada Jumat (13/12/2024). Kendaraan yang terlibat adalah bus Mayasari Bakti, mobil boks, Toyota Vellfire, Hyundai Ioniq 5, Honda Mobilio, dan Kijang Innova Reborn. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun tiga orang mengalami luka-luka dan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan parah.

Menurut Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, insiden bermula ketika Honda Mobilio yang melaju dari arah barat ke timur dipotong oleh Mitsubishi L300. Pengemudi Mobilio yang kaget melakukan pengereman mendadak, memicu tabrakan beruntun kendaraan-kendaraan di belakangnya.

“Kendaraan Mobilio rusak bagian depan belakang, Ioniq 5 patah as belakang, Mayasari rusak bagian depan, Innova rusak depan belakang, mobil boks rusak bagian depan, Vellfire rusak bagian depan belakang,” jelas Ojo.

Baca Juga : Respons KPK soal Pernyataan Megawati Akan Datang Jika Hasto Ditangkap

Ia menambahkan, insiden ini juga melibatkan kendaraan Hyundai Ioniq 5 yang berada di jalur contraflow dan bertabrakan dengan Toyota Vellfire.

Pentingnya Menjaga Jarak Aman di Jalan Tol

Tabrakan beruntun seperti ini kembali mengingatkan pengendara tentang pentingnya menjaga jarak aman di jalan tol. Praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyarankan pengemudi untuk mematuhi rumus “empat detik” dalam menjaga jarak.

Baca juga: Wow! Pajak Opsen Kendaraan Bermotor Akan “Menjegal” Industri Pembiayaan

“Jaga jarak ideal 4 detik di jalan tol dengan perhitungan: 1 detik untuk reaksi pengemudi, 1 detik untuk kondisi beban kendaraan, rem, dan ban, 1 detik untuk kondisi permukaan jalan, serta 1 detik untuk faktor keamanan tambahan,” ujar Sony.

Jika kondisi jalan tidak ideal, seperti saat hujan, licin, atau menurun, pengemudi disarankan menambah jarak hingga lima detik. Hal ini penting untuk memberikan ruang yang cukup dalam mengantisipasi manuver mendadak dari kendaraan di sekitar.

Instruktur dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menambahkan, jika ada kendaraan lain yang menyerobot, pengemudi harus kembali menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya.

Baca juga : Djakarta Warehouse Project 2024: Festival Musik Elektronik Terbesar Asia Kembali Mengguncang Jakarta

“Selalu sediakan ruang aman untuk kita, apalagi saat jalan menurun. Kalau ada kendaraan yang terlalu dekat di belakang, beri kesempatan mereka lewat. Antisipasi manuver yang tidak terduga dari kendaraan di depan dan belakang,” jelas Jusri.

Pelajaran dari Kecelakaan Beruntun

Insiden ini menjadi pengingat bahwa konsentrasi, sikap defensif, dan pemahaman teknik berkendara aman sangat penting untuk menghindari kecelakaan beruntun. Selain menjaga jarak aman, pengemudi juga harus selalu waspada terhadap kemungkinan perilaku pengendara lain yang tidak terduga. Dengan penerapan prinsip-prinsip ini, risiko kecelakaan dapat diminimalkan, terutama di jalan raya yang padat seperti tol.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *