Ibas Turun ke Desa: Program Pemerintah Harus Nyata, Bukan Sekadar Wacana

Jakarta, denting.id – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan bahwa keberhasilan program pemerintah tidak cukup diukur dari regulasi dan anggaran, melainkan dari sejauh mana manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat hingga ke tingkat desa.

Hal tersebut disampaikan Ibas usai menghadiri Silaturahmi Kebangsaan sekaligus meninjau pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Rumah Layak Huni, serta Penguatan Keluarga Mandiri di Desa Bibis, Kabupaten Magetan.

“Saya terus mendengar dan mengawal agar program-program dan bantuan benar-benar sampai ke desa yang sama-sama kita cintai ini,” ujar Ibas dalam keterangannya, Kamis.

Menurutnya, kehadiran negara harus tercermin dari kecepatan pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui kebijakan dan program yang konkret.

“Indonesia yang hadir, pemerintahan yang hadir, itu dinilai dari seberapa cepat kepedulian dan harapan masyarakat diwujudkan,” tegasnya.

Ibas menilai, perbaikan rumah tidak layak huni melalui program BSPS merupakan langkah penting untuk menghadirkan kehidupan yang lebih aman, nyaman, dan bermartabat bagi keluarga. Di Desa Bibis, tercatat sebanyak 18 rumah telah menerima bantuan BSPS dengan nilai sekitar Rp20 juta per unit.

“Kalau masih ada rumah yang belum layak, silakan diajukan. Kita kawal bersama agar masyarakat bisa tinggal dengan lebih aman dan nyaman,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Ibas juga berdialog langsung dengan warga penerima bantuan dan meninjau rumah yang telah direnovasi. Ia berharap hunian yang diperbaiki dapat dirawat dengan baik dan menjadi pusat kebersamaan keluarga.

“Mudah-mudahan rumah ini dirawat, dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan menjadi tempat silaturahmi yang guyub,” ujarnya.

Selain sektor perumahan, Ibas turut menyoroti pentingnya pengawalan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna memastikan pemenuhan gizi dan kesehatan anak-anak. Ia menegaskan komitmennya untuk mengawal program tersebut agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

“Program ini memastikan anak-anak mendapat asupan gizi yang cukup sekaligus membantu meringankan beban pengeluaran keluarga,” tutur Ibas.

Lebih jauh, ia menekankan penguatan ekonomi rakyat berbasis potensi desa sebagai kunci kesejahteraan jangka panjang. Menurutnya, Desa Bibis memiliki potensi besar di sektor perkebunan, khususnya komoditas jeruk.

“Kalau setiap rumah tangga bisa menanam dan mengelola jeruk dengan baik, ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat,” jelasnya.

Ibas menilai pengembangan potensi desa harus didukung dari hulu ke hilir, mulai dari ketersediaan pupuk yang tepat sasaran hingga akses air yang memadai. Jeruk jawa dari Desa Bibis yang telah bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur dinilai memiliki kualitas unggul dan peluang besar menjadi komoditas andalan.

Menurut Ibas, pengawalan berkelanjutan diperlukan agar potensi tersebut benar-benar mendorong kesejahteraan petani dan memperkuat ekonomi desa.

Kegiatan silaturahmi kebangsaan ini pun menjadi ruang dialog langsung antara pimpinan MPR dan warga desa, sekaligus memastikan program-program pemerintah hadir, dirasakan, dan tepat sasaran hingga ke akar rumput.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *