Keracunan Massal di Pesantren Cimanggung, 116 Santri Tumbang Polisi Turunkan INAFIS

Sumedang, denting.id – Insiden keracunan massal menimpa ratusan santri di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 116 santri Pesantren Nuurush Sholaah, Kecamatan Cimanggung, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengikuti pengajian Jumat malam, sehingga polisi langsung melakukan penyelidikan mendalam.

Polres Sumedang menurunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) untuk melakukan pemeriksaan laboratorium guna mengungkap penyebab pasti kejadian tersebut.

Kapolsek Cimanggung, Kompol Aan Supriatna, mengatakan dugaan awal keracunan berasal dari makanan katering yang dikonsumsi para santri saat acara pengajian.

“Setelah kegiatan pengajian malam Jumat, para santri mengalami keracunan. Karena itu Polres Sumedang menurunkan tim INAFIS untuk melakukan pengecekan laboratorium,” ujarnya, Sabtu dini hari.

Ia menjelaskan, dari total 116 santri yang mengalami keracunan, sebanyak 61 orang harus dirujuk ke rumah sakit akibat gejala yang cukup berat, seperti mual, pusing, dan demam. Sementara santri lainnya mendapatkan penanganan medis di lingkungan pesantren.

“Hingga saat ini tercatat 116 santri mengalami keracunan. Sebanyak 61 dirujuk ke rumah sakit, sisanya ditangani di pesantren,” jelasnya.

Kompol Aan juga menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak berkaitan dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), mengingat pesantren tersebut tidak menjadi penerima program pemerintah tersebut.

“Saya pastikan ini bukan dari MBG, karena pesantren ini tidak menerima makanan dari program itu,” tegasnya.

Adapun menu makanan yang dikonsumsi para santri pada malam kejadian terdiri dari nasi, kentang kering, telur pedas, sambal, dan ayam, yang diketahui berasal dari jasa katering di wilayah Cikancung.

Saat ini, Polres Sumedang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari tim INAFIS untuk memastikan penyebab pasti keracunan. Kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi maupun menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kejadian tersebut.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *