BMKG Wanti-Wanti Pengelola Wisata Bogor Terkait Cuaca Ekstrem di Libur Nataru

Denting.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan pengelola wisata di Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Bogor diprediksi akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada akhir Desember ini.

FOD (Forecaster on Duty) Stasiun Iklim Jawa Barat BMKG, Retno Kartika, mengungkapkan bahwa pada 22-23 Desember 2024 Kota Bogor akan mengalami hujan sedang hingga lebat, khususnya pada siang hingga malam hari. Sementara itu, pada 24-28 Desember 2024, diperkirakan hujan ringan hingga sedang akan berlangsung dalam durasi panjang, mulai pagi hingga malam hari, bahkan berlanjut hingga dini hari.

“Potensi hujan ringan hingga sedang yang cukup lama perlu diwaspadai, terutama karena risiko cuaca ekstrem seperti angin kencang atau banjir di daerah rawan,” ujar Retno kepada Radar Bogor, Sabtu (21/12/2024).

Viral! Remaja Di Bogor Alami Perubahan Identitas Kelamin, Keluarga Berjuang Cari Kepastian Medis

Imbauan BMKG untuk Pengelola Wisata

Dengan kondisi cuaca seperti ini, BMKG meminta pengelola wisata untuk mengambil langkah antisipasi demi menjamin keselamatan dan kenyamanan para pengunjung. Berikut beberapa imbauan yang diberikan:

1. Memantau Prakiraan Cuaca Secara Berkala

Pengelola wisata diminta untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca terkini dari BMKG. Hal ini penting untuk memastikan langkah antisipasi dapat diambil tepat waktu dan memberikan informasi yang akurat kepada wisatawan terkait potensi cuaca buruk.

2. Meningkatkan Sistem Keamanan

BMKG mengingatkan agar pengelola memastikan keberadaan fasilitas keamanan seperti papan informasi cuaca, jalur evakuasi, dan rambu-rambu yang jelas di area wisata. Selain itu, inspeksi terhadap pohon besar, papan reklame, atau struktur lain yang rentan roboh akibat angin kencang perlu dilakukan secara menyeluruh.

3. Mengelola Risiko di Area Rawan

Pengelola wisata diimbau menutup sementara akses ke area rawan seperti sungai, curug, atau jalur pendakian yang berpotensi longsor atau licin akibat hujan. “Tutup akses ke lokasi berisiko, seperti sungai yang rawan banjir atau arus deras mendadak, serta beri tanda peringatan di area yang berpotensi bahaya,” jelas Retno.

4. Sosialisasi dan Edukasi kepada Wisatawan

Sosialisasi mengenai potensi bahaya cuaca dan panduan keselamatan juga diharapkan dapat diberikan secara rutin kepada para pengunjung. Informasi ini dapat membantu wisatawan lebih memahami risiko dan mengambil langkah pencegahan saat berwisata.

Fokus pada Keselamatan Wisatawan

Retno juga menegaskan bahwa langkah antisipasi ini bertujuan untuk meminimalisasi risiko kecelakaan atau kerugian akibat cuaca buruk selama libur Nataru. “Kami berharap pengelola wisata dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan, terutama di area rawan bencana,” ujarnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mematuhi arahan dari pengelola wisata. Dengan langkah yang tepat, masa liburan dapat dinikmati dengan aman dan nyaman meski cuaca kurang bersahabat.

Puncak Diprediksi Dikunjungi 1,5 Juta Wisatawan Pada Malam Tahun Baru 2025

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *