Cak Imin: Libur Sekolah Ramadan Tak Produktif, Kemungkinan Tidak Libur

JAKARTA (Denting.id)  – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), memberikan pandangannya terkait rencana pemerintah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang libur sekolah selama Ramadan. Menurut Cak Imin, ada kemungkinan besar sekolah tidak akan diliburkan selama bulan suci tersebut.

“Hasil diskusi saya dengan banyak kiai dan pengelola pendidikan, libur Ramadan itu tidak produktif. Kalau pun nantinya pemerintah memutuskan untuk meliburkan, harus ada antisipasi agar tetap produktif. Tapi kelihatannya sih tidak libur, ya, tidak libur,” ujar Cak Imin saat menghadiri acara di Wisata Sawah Sumber Gempong, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (16/1/2025).

Baca juga : Trump Klaim Gencatan Senjata Gaza Hasil dari Kemenangan Pilpres 2024

Libur Ramadan Dinilai Tidak Efektif

Cak Imin menjelaskan bahwa libur panjang selama Ramadan sering menciptakan suasana yang kurang produktif. Pengalaman dari masa lalu, menurutnya, menunjukkan bahwa sistem tersebut tidak memberikan hasil yang optimal.

“Kalau puasa libur, itu menciptakan suasana istirahat yang terlalu panjang sehingga kurang produktif. Dulu sempat dicoba beberapa kali, baik di era Orde Baru maupun era Reformasi. Kesimpulannya, libur Ramadan itu tidak efektif,” ungkapnya.

Baca juga : Tukar Minyak Jelantah Dapat Rp6.000 per Liter, Begini Cara Jual ke Pertamina

Surat Edaran Libur Ramadan Sedang Disiapkan

Sementara itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, mengonfirmasi bahwa Surat Edaran (SE) terkait libur sekolah selama Ramadan sedang dalam tahap penyusunan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, sedang bekerja sama dalam proses tersebut.

“Mendikdasmen dan Menag sedang menyiapkan surat edarannya (SE),” ujar Pratikno saat dihubungi pada Rabu (15/1/2025). Namun, Pratikno tidak memberikan penjelasan lebih rinci tentang isi dan jadwal penerbitan SE tersebut, meminta semua pihak untuk menunggu.

Kebijakan terkait libur Ramadan ini diperkirakan akan menjadi perdebatan, mengingat pentingnya menyeimbangkan kebutuhan pendidikan dengan penghormatan terhadap tradisi religius masyarakat.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *