JAKARTA, Denting.id – Israel dan Hamas resmi mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan mengakhiri konflik bersenjata di Gaza, Palestina. Kesepakatan ini disambut suka cita oleh warga Gaza dan Israel yang telah lama menantikan perdamaian.
Gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada 19 Januari 2025, sebagaimana diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman, Kamis (16/1).
Tahap pertama implementasi gencatan senjata ini mencakup penyaluran bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza serta pembebasan 33 tawanan Israel oleh Hamas. Sheikh Mohammed menyatakan harapannya agar gencatan senjata ini menjadi langkah awal menuju perdamaian permanen.
Baca juga : Makan Bergizi Gratis, Iwan Suryawan, Solusi Baru untuk Kurangi Angka Stunting di Jawa Barat
“Kami tidak akan pernah menyerah terhadap rakyat Gaza,” ujarnya, menggarisbawahi komitmen untuk mendukung pemulihan wilayah tersebut.
Hamas sebelumnya melancarkan serangan besar ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 sandera ke Gaza. Serangan itu memicu respons militer besar-besaran dari Israel, yang menelan lebih dari 46.000 korban jiwa di Palestina, menurut laporan Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.
Baca juga : Pemkab Bogor Salurkan 400 Sak Semen untuk Perbaikan Sarana di Cisarua
BBC Verify mengungkapkan bahwa hingga kini, 94 sandera masih ditahan oleh Hamas, dengan 34 di antaranya diduga telah meninggal dunia. Kesepakatan ini memberikan secercah harapan bagi keluarga korban dan sandera yang masih menantikan kepulangan orang tercinta.
Kesepakatan gencatan senjata ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan perdamaian abadi di wilayah yang selama ini dilanda konflik berkepanjangan.