Bogor, denting.id – Menyambut Ramadan dengan penuh keberkahan, jangan lewatkan salat tarawih dan witir! Ibadah sunnah ini bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi juga peluang meraih ampunan.
Salat tarawih dan witir merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah pada malam Ramadan.
Umat Islam berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikannya, mengingat ibadah ini hanya dilakukan satu bulan dalam setahun.
Di setiap malam Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk mengisinya dengan ibadah dan amalan yang bermanfaat.
Salah satunya adalah salat tarawih dan witir. Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan hukumnya sunnah muakkad, yaitu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.
Setelah tarawih, dilanjutkan dengan salat witir, yaitu salat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil, Yuk, pahami tata caranya agar lebih khusyuk.
Adapun keutamaan salat tarawih tercantum dalam hadis berikut:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Artinya: “Siapa yang mengerjakan salat malam di bulan Ramadan dengan disertai iman dan hanya mengharapkan keridhaan Allah, maka dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR Bukhari).
Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Dikutip dari buku Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menambah salat malam lebih dari sebelas rakaat.
Selain itu dalam buku miliki Ibnu Khuzaimah dijelaskan bahwa Rasulullah SAW dan para sahabat melaksanakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat kemudian dilanjutkan salat witir sebanyak 3 rakaat.
Adapun dalam hadis shahih Bukhari dan Muslim, salat tarawih dan witir dilaksanakan sebanyak 11 rakaat.
Tata Cara Salat Tarawih
Pelaksanaan salat tarawih sama seperti salat fardu dan salat sunnah lain. Yaitu dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Salat tarawih dilaksanakan sebanyak 8 rakaat.
Berikut adalah urutan tata cara salat tarawih:
1. Melafalkan niat salat tarawih
2. Membaca niat tarawih dalam hati.
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca Al-Fatihah kemudian salah satu ayat Al-Qur’an.
5. Rukuk.
6. Iktidal.
7. Sujud.
8. Duduk antara dua sujud.
9. Sujud kedua.
10. Duduk sebentar sebelum masuk ke rakaat kedua.
11. Berdiri dari duduk.
12. Takbiratul Ihram seperti rakaat pertama dan melanjutkan sesuai dengan tata cara di atas.
13. Salam.
14. Istigfar.
15. Membaca doa tarawih.
Tata Cara Salat Witir
Salat witir didirikan sebanyak 3 rakaat setelah salat tarawih. Adapun tata caranya:
1. Niat salat witir.
2. Takbiratul ihram.
3. Membaca surat Al-Fatihah dan ayat pendek.
4. Rukuk.
5. Iktidal
6. Sujud pertama
7. Duduk di antara dua sujud.
8. Sujud kedua.
9. Berdiri dan masuk ke rakat kedua.
10. Membaca surat Al-Fatihah lalu surat Al-Kafirun.
11. Rukuk.
12. Iktidal sujud pertama.
13. Duduk di antara dua sujud.
14. Sujud kedua.
15. Berdiri lalu masuk ke rakat ketiga.
16. Takbiratul ihram lalu membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
17. Rukuk.
18. Iktidal
19. Sujud pertama.
20. Duduk di antara dua sujud.
21. Sujud kedua.
22. Duduk tasyahud akhir.
23. Salam
24. Membaca doa witir.
Doa Salat Tarawih dan Witir
Setelah selesai melaksanakan salat tarawih maka membaca doa kamilin, dilansir dari NU Onine, berikut bacaan doanya:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya: Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam (Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Bacaan Doa Salat Witir
Adapun setelah selesai salat witir, membaca doa sebagai berikut:
سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ، جَلَّلْتَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ بِالعَظَمَةِ وَالْجَبَرُوْتِ، وَتَعَزَّزْتَ بِالْقُدْرَةِ، وَقَهَّرْتَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ. اَللّٰهُمَّ إنِّيْ أَعُوذُ بِرِضَـاكَ مِنْ سُخْطِكَ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم (وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Artinya, “Mahasuci Allah Penguasa Yang Kudus, Tuhan para malaikat dan Jibril. Engkau penuhi langit dan bumi dengan kemuliaan dan keperkasaan-Mu. Engkau memiliki keperkasaan dengan kekuasaan-Mu, dan Engkau tundukkan hamba-Mu dengan kematian. “Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari siksaan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri. Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan terkutuk dari tiupan dan bisikannya, dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Demikianlah panduan lengkap salat tarawih dan witir beserta doanya. Semoga dapat diamalkan dan membawa berkah ya, kawan denting.id.