Bogor, Denting.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor tetap berjalan selama bulan Ramadan, meskipun ada penyesuaian dalam menu yang diberikan kepada siswa.
Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan makanan tetap segar, tahan lama, dan sesuai dengan kebutuhan gizi saat berpuasa.
Karena siswa menjalani ibadah puasa, pemerintah menyesuaikan menu agar lebih praktis untuk dikonsumsi setelah berbuka atau saat sahur. Selain itu, makanan yang disediakan diupayakan memiliki daya tahan lebih lama agar tetap layak dikonsumsi meski dibawa pulang.
Beberapa contoh menu yang akan disajikan di bulan puasa mendatang telah disebutkan oleh pihak penyedia katering.
“Contohnya susu, telur rebus, kue kering fortifikasi, buah, dan lainnya,” ujar pegawai katering, Heru.
Ia juga menambahkan bahwa makanan yang disiapkan akan lebih ringan dibandingkan biasanya, mengingat siswa tidak makan di sekolah seperti hari-hari biasa.
“Untuk menu di bulan puasa nanti mungkin akan ada sandwich atau snack bergizi yang kaya vitamin. Kalau untuk makanan berat, saya belum tahu pasti, tetapi informasi yang kami terima sejauh ini baru sebatas itu,” lanjutnya.
Selain itu, pemerintah juga berencana menambahkan beberapa menu baru seperti telur rebus, kurma, biskuit kering, serta sesekali menyajikan bubur kacang hijau atau kolak sebagai pelengkap. Pilihan menu ini diharapkan dapat memberikan energi yang cukup bagi siswa setelah berpuasa seharian.
Sejalan dengan perubahan menu, sistem operasional katering juga mengalami penyesuaian. Mulai 27 Februari hingga 19 Maret 2025, layanan katering akan diliburkan seiring dengan libur sekolah selama Ramadan. Setelah bulan puasa berakhir, program MBG akan kembali berjalan seperti semula dengan menu lengkap.
Baca juga: Menag: Awal Puasa 2025 Ditetapkan Usai Hilal Ditemukan di Aceh
Baca juga: Tata Kota Bogor Dipuji Prabowo, Dedie Rachim Tegaskan Komitmen ini
Baca juga: Evaluasi Kecelakaan di GT Ciawi, DPR RI Soroti Masalah Truk ODOL
“Mungkin selama puasa, kateringnya tidak akan terisi penuh seperti biasanya. Tapi setelah bulan puasa, program akan kembali berjalan normal,” jelas Heru.
Pemerintah berharap, meskipun ada perubahan dalam penyajian, program MBG tetap bisa memberikan manfaat bagi siswa di seluruh Indonesia. Dengan penyesuaian ini, diharapkan siswa tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup meski dalam suasana Ramadan.