Jakarta, Denting.id — Pemerintah Indonesia menyiapkan langkah menyambut arus mudik Lebaran 2025 yang diprediksi akan melibatkan sekitar 146,48 juta orang. Pemerintah memastikan kelancaran arus mudik, mulai dari pengaturan libur sekolah, rekayasa lalu lintas (lalin) hingga menyediakan aplikasi bagi masyarakat.
Salah satu kebijakan penting yang diterapkan tahun ini adalah pemajuan libur Lebaran dari tanggal 24 Maret menjadi 21 Maret 2025. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada jalur-jalur mudik, dengan memberikan kesempatan lebih awal bagi masyarakat untuk pulang kampung.
Dengan memajukan libur Lebaran, diharapkan masyarakat dapat lebih fleksibel dalam merencanakan perjalanan mereka, mengurangi potensi kemacetan yang terjadi di puncak arus mudik.
Baca juga:
Polres Tasikmalaya Ingatkan Jalur Mudik Rawan Bahaya
Baca juga: 146,48 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran 2025, Mayoritas Gunakan Mobil Pribadi
Kementerian Perhubungan juga telah meluncurkan aplikasi Nusantara Hub, yang bertujuan untuk mengoptimalkan layanan mudik gratis. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pemudik dalam memilih moda transportasi dan mencegah penumpukan di armada tertentu.
Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman. Pemerintah terus mengingatkan pemudik untuk merencanakan perjalanan jauh-jauh hari dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh petugas di lapangan.