Bogor, denting.id – Libur Lebaran 2025 diprediksi tetap ramai, meskipun pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
Online Travel Agent (OTA) Tiket.com mencatat bahwa pemesanan tiket transportasi mengalami kenaikan sebesar 27 persen, akomodasi 41 persen, dan aktivitas wisata 69 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Efisiensi dari pemerintah memang ada, tapi kalau melihat dari data kami, pemesanan tiket untuk periode Lebaran justru naik dari tahun ke tahun,” ujar Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/3).
Baca juga : Kiat Ajarkan Anak Pahami Pentingnya Berbagi dan Hargai Perbedaan
Peningkatan Jumlah Pemudik dan Destinasi Favorit
Tren positif ini juga sejalan dengan prediksi dari Kementerian Perhubungan, yang memperkirakan bahwa 146,48 juta orang, atau lebih dari 52 persen total penduduk Indonesia, akan melakukan perjalanan selama periode libur Lebaran 2025.
Menurut Kemenhub, mayoritas pemudik berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Sementara itu, data Tiket.com menunjukkan bahwa Jabodetabek, Bali, dan Malang menjadi destinasi yang paling diminati untuk liburan bersama keluarga.
Gaery menegaskan bahwa permintaan tiket transportasi saat Lebaran lebih didorong oleh kebutuhan individu dibandingkan dengan kebijakan pemerintah.
Hal ini membuat perputaran ekonomi tetap berjalan, terutama bagi sektor pariwisata.
“Untuk periode Lebaran, pemesanan tiket didominasi oleh individu dan keluarga, bukan sektor pemerintah. Oleh karena itu, efisiensi anggaran tidak berdampak langsung pada tren perjalanan masyarakat,” jelasnya.
Baca juga : Waspada! Kebiasaan Sepele Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kematian
Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Perjalanan Lebaran
Hingga saat ini, kebijakan efisiensi anggaran belum berdampak signifikan pada pemesanan tiket Lebaran.
Tiket.com justru melihat peningkatan pemesanan, baik untuk tiket transportasi, akomodasi, maupun destinasi wisata.
“Sejauh ini, untuk tren Lebaran dan liburan di kuartal 1 dan 2 tahun ini masih berjalan dengan baik,” tambah Gaery.
Sebagai informasi, pemerintah sebelumnya mengeluarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, yang menargetkan efisiensi belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp306 triliun.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang mengatur penghematan anggaran negara, termasuk pemangkasan biaya untuk kegiatan seremonial, publikasi, seminar, dan Focus Group Discussion (FGD).
Meskipun ada upaya penghematan dari pemerintah, tren perjalanan Lebaran tetap menunjukkan peningkatan, menandakan bahwa mobilitas masyarakat selama musim mudik dan liburan masih tinggi.