Sukabumi, Denting.id– Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Sukabumi sejak Rabu (4/12/2024) dini hari telah menjadi perhatian nasional. Meluapnya Sungai Cikaso akibat hujan deras yang berkepanjangan menyebabkan kerusakan parah di Kecamatan Sagaranten, termasuk hilangnya enam unit minibus yang terseret arus deras di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan terkait jumlah kendaraan dan rumah yang terdampak.
“Kami masih melakukan pendataan jumlah kendaraan yang terdampak banjir bandang, informasi yang kami terima ada enam unit minibus yang hilang akibat terseret arus banjir di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka,” kata Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna
Berdasarkan laporan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sagaranten, banjir juga merendam pemukiman di sepanjang aliran Sungai Cikaso. Selain itu, perbatasan antara Kecamatan Sagaranten dan Pabuaran menjadi salah satu lokasi dengan dampak paling parah.
Di sisi lain, bencana ini turut memutuskan Jembatan Cisantri, jalur utama yang menghubungkan Pelabuhanratu dengan kawasan wisata Geopark Ciletuh. Putusnya jembatan ini tidak hanya melumpuhkan akses logistik tetapi juga menghambat aktivitas wisata di wilayah tersebut, yang berdampak pada ekonomi lokal.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan ke depan. Sejumlah posko darurat telah didirikan di Pendopo Kabupaten Sukabumi serta di wilayah terdampak lainnya. Status ini bisa diperpanjang jika situasi tidak kunjung membaik.
Selain banjir bandang, Sukabumi juga mengalami ancaman tanah longsor dan pergeseran tanah akibat intensitas hujan tinggi. Warga diminta untuk tetap waspada dan segera melaporkan potensi bahaya ke posko penanggulangan bencana terdekat.
Jumlah kerugian materi akibat banjir bandang ini masih dalam perhitungan. Namun, dampak kerusakan terhadap infrastruktur, kendaraan, dan pemukiman dipastikan signifikan. BPBD dan pihak terkait terus berkoordinasi untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Pemerintah daerah dan relawan kini tengah berfokus pada upaya pemulihan akses, distribusi bantuan, dan mitigasi bencana lebih lanjut untuk mencegah dampak serupa di masa mendatang.