KABUPATEN BOGOR (Denting.id) – TAP (15), seorang remaja asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor, kini tengah menghadapi perjalanan panjang untuk mengubah status gendernya setelah ditemukan memiliki kondisi kelamin ganda. Perubahan status ini melibatkan proses medis dan administratif yang kompleks.
Camat Cibungbulang, Agung S. Ali, menjelaskan bahwa langkah awal dalam proses ini adalah menjalani serangkaian pemeriksaan medis. “Prosesnya meliputi pemeriksaan fisik, tes kromosom, tes hormon, hingga kemungkinan rekonstruksi kelamin sesuai dengan hasil diagnosis medis,” ujar Agung.
Setelah mendapatkan surat keterangan medis yang lengkap, TAP akan dibantu dalam pengurusan perubahan data kependudukan, termasuk identitas di Kartu Keluarga (KK) dan KTP. “Kami akan mendukung penuh TAP untuk memastikan proses ini berjalan lancar,” tambahnya.
Perjalanan Hidup TAP
Sebelumnya, TAP tercatat sebagai perempuan dalam dokumen resmi, termasuk ijazah sekolah. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan TAP memiliki organ kelamin laki-laki, yang memicu kebutuhan untuk menyesuaikan identitas gendernya.
Kasus kelamin ganda, secara medis dikenal sebagai hermaproditisme atau disorders of sex development (DSD), merupakan kondisi langka yang membutuhkan perhatian dan dukungan khusus, baik dari sisi medis, psikologis, maupun sosial.
Baca juga : Wow! Pajak Opsen Kendaraan Bermotor Akan “Menjegal” Industri Pembiayaan
Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
Camat Cibungbulang menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan pendampingan kepada TAP. “Kami memahami bahwa kasus seperti ini memerlukan empati dan dukungan, bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat sekitar,” ujarnya.
Perubahan identitas gender juga akan melibatkan revisi dokumen penting lainnya, seperti akta kelahiran dan dokumen pendidikan, agar TAP dapat melanjutkan pendidikannya tanpa hambatan.
Baca juga : Geopark Pongkor Resmi Berganti Nama Menjadi Geopark Bogor Halimun Salak
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pemahaman dan dukungan terhadap kondisi medis dan sosial yang dialami oleh individu dengan perbedaan perkembangan seksual. Dengan pendampingan yang tepat, TAP diharapkan dapat menjalani hidupnya dengan lebih baik dan sesuai dengan identitas barunya.