BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir di Ponorogo

PONOROGO, Denting.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengumumkan rencana operasi modifikasi cuaca di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, untuk mengurangi intensitas hujan yang menyebabkan banjir di wilayah tersebut. Pernyataan ini disampaikan saat Suharyanto meninjau langsung kondisi pengungsi banjir di Pendopo Pemkab Ponorogo.

“Operasi modifikasi cuaca ini dilakukan supaya hujan tidak terlalu deras. Meski tidak menghentikan hujan sepenuhnya, langkah ini diharapkan dapat mengurangi debit hujan yang turun sehingga tidak memicu banjir lebih parah,” imbuhnya.

Baca juga : Satlantas Polres Bogor Siapkan Rekayasa Lalu Lintas dan Ratusan Personel untuk Libur Nataru di Puncak

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, turut mengimbau warga terdampak banjir untuk segera mengungsi ke lokasi aman. Ia bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita mendatangi lokasi untuk membujuk warga, terutama kelompok rentan, agar mau dievakuasi.

“Keselamatan jiwa adalah prioritas. Jangan sampai ada korban lebih banyak. Kami memastikan kebutuhan pengungsi, baik makanan maupun logistik lainnya, terpenuhi. Dapur umum juga telah dibangun dengan bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga : BPS Kabupaten Bogor Catat TPAK Tahun 2024 Sebesar 66,30 Persen

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan bahwa banjir telah merendam tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Sawoo, Sambit, Jetis, Ponorogo Kota, Siman, Balong, dan Mlarak. Tanggul yang jebol di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, menjadi salah satu penyebab meluasnya genangan air hingga mencapai ketinggian 50-150 cm di beberapa wilayah.

“Prioritas kami saat ini adalah mengevakuasi warga dari wilayah yang terdampak parah. Kami terus berupaya menyelamatkan mereka dan mengantisipasi kemungkinan banjir susulan,” ujarnya.

Baca juga : Ratusan Toko Alfamart Tutup Sepanjang 2024, Solihin Ungkap Penyebabnya

Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (15/12) sore hingga pagi hari. Akibatnya, jalur penghubung Ponorogo menuju Pacitan dan Trenggalek terputus karena terendam air. Selain itu, dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir.

Operasi modifikasi cuaca yang direncanakan BNPB menjadi salah satu upaya mitigasi agar curah hujan tidak semakin memperparah kondisi. Pemerintah daerah juga terus memantau situasi dan mempercepat distribusi bantuan ke lokasi-lokasi terdampak.

 

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *