Warga Kaget. Rumah Tetangga di Bubulak Bogor Ternyata Pabrik Uang Palsu

Bogor, denting.id – Dulu dikenal sebagai tempat jualan ayam potong, kini rumah hook di Perumahan Griya Melati 1, Bubulak, Bogor Barat berubah wajah menjadi pabrik uang palsu. Siapa sangka, dari balik pintu yang selalu tertutup rapat, polisi menemukan uang palsu senilai miliaran rupiah.

Rumah yang berada di Blok C3A, tepat di sudut kompleks perumahan, semula sempat menjadi tempat usaha ayam potong milik Lasmino. Usaha itu bahkan cukup berkembang sebelum akhirnya bangkrut sekitar enam tahun lalu.

Setelah bangkrut, rumah tersebut sempat kosong cukup lama. Aktivitas baru mulai terlihat sekitar setahun belakangan, ketika beberapa orang mulai keluar masuk dengan alasan menggunakan rumah itu sebagai kantor. Namun, tak pernah ada informasi jelas mengenai jenis usaha yang dijalankan.

“Rumahnya selalu tertutup. Pintu dan jendela tak pernah dibuka. Kami juga jarang lihat orang keluar masuk, tapi kadang terdengar suara keran air nyala,” ungkap Tri Rahardi (50), satpam kompleks, Selasa (15/4/2025).

Warga sekitar dan petugas keamanan tak pernah mencurigai aktivitas di dalam rumah tersebut. Apalagi, pemiliknya, Lasmino, dikenal ramah dan sopan, bahkan sering menyapa warga.

Namun, semua berubah ketika polisi tiba-tiba menggerebek rumah itu pada pagi buta. Dalam penggerebekan itu, aparat menemukan uang palsu dalam jumlah fantastis—diperkirakan mencapai Rp 4 miliar. Uang tersebut ditemukan dalam kondisi dipotong-potong dan disimpan dalam kardus.

Baca juga: Pabrik Uang Palsu Rp1,3 M Terbongkar di Bogor!

Tak hanya itu, polisi juga menemukan berbagai peralatan untuk mencetak uang palsu, termasuk beberapa unit printer. Dua orang pelaku, salah satunya adalah Lasmino, langsung diamankan di lokasi.

Menurut pengakuan warga, setelah usaha ayamnya gulung tikar, Lasmino sempat mengonversi rumah tersebut menjadi kantor. Namun, tidak ada yang tahu kantor seperti apa yang dijalankan, karena aktivitasnya tertutup dan minim interaksi dengan lingkungan sekitar.

“Awalnya jual ayam, terus bangkrut. Lama kosong, eh tiba-tiba jadi kantor. Tapi ternyata malah jadi pabrik uang palsu,” tutur Tri, masih terkejut.

Kepolisian kini masih menyelidiki jaringan lebih luas terkait kasus ini, termasuk kemungkinan adanya pelaku lain serta distribusi uang palsu yang sudah beredar di masyarakat.

Baca juga : Disdik: UPK Bukan Formalitas, PKBM Harus Siap

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *