Obat Rambut Rontok Bikin Disfungsi? FDA Angkat Suara

Jakarta, denting.id – Obat oles untuk mengatasi rambut rontok kini mendapat sorotan tajam dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Lembaga tersebut memperingatkan bahwa produk topikal berbahan finasterida, yang kerap diresepkan untuk perawatan kerontokan rambut, dapat memicu efek samping serius jangka panjang.

Dilansir dari Health, Jumat (tgl), finasterida yang dikenal dalam bentuk oral sebagai Propecia dan Proscar bekerja dengan menghambat konversi testosteron menjadi DHT, hormon pemicu kebotakan. Namun, dalam bentuk topikal—yang belum mendapat persetujuan resmi dari FDA—efek sampingnya ternyata tetap bisa dirasakan, bahkan setelah pemakaian dihentikan.

Beberapa kasus yang dilaporkan antara 2019 hingga 2024 menunjukkan efek seperti disfungsi ereksi, kecemasan, kabut otak, insomnia, hingga dorongan bunuh diri. Obat yang diracik di apotek dengan formula berbeda-beda ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi para ahli.

Baca juga : Aktor Jonathan Frizzy Ditangkap, Jadi Tersangka Vape Berisi Obat Keras Tanpa Izin

“Kami belum tahu pasti berapa banyak yang perlu dioleskan untuk timbulkan efek ini,” kata Prof. Madya Ronda Farah dari Universitas Minnesota. Ia juga menyoroti bahwa produk racikan memiliki variasi besar antar apotek, yang bisa mempengaruhi risiko penggunaannya.

FDA menekankan pentingnya konsultasi medis yang tepat dan kesadaran akan potensi risiko obat oles yang belum diuji ketat. Meskipun solusi kerontokan rambut tetap dibutuhkan, memilih jalur pengobatan yang aman harus jadi prioritas.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *